Peneliti Australia Pecahkan Rekor Kecepatan Internet 44,2 Tbps, Bisa Unduh 1.000 Film dalam Sekejap

Penulis: Febri Ady Prasetyo
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi internet. Peneliti gabungan dari Universitas Monash Australia, Swinburn, dan RMIT berhasil memecahkan rekor internet tercepat di dunia.

Ia menilai pemberian internet gratis merupakan upaya membantu kebutuhan masyarakat di tengah pandemi Covid-19.

Hal tersebut ia sampaikan karena ia menilai bahwa harga paket data internet kini sudah sangat tinggi.

"Tetapi tidak ada pemberian insentif paket berlangganan dari PT Telkom dan anak usahanya, Telkomsel," kata Ananta.

Ia menyayangkan sikap Telkom terkait dengan tidak adanya pemberian insentif dalam membeli paket berlangkanan.

Padahal, lebih lanjut Ananta menyebut produk PT Telkom memiliki market share yang besar.

Indihome misalnya, sudah menjangkau 300 kota Indonesia, dengan 7 juta pelanggan.

Demikian juga dengan Telkomsel yang jumlah pelanggannya mencapai 167 juta pelanggan.

Ananda pun mempertanyakan kenapa tidak ada terobosan dari pemerintah atau pun pihak Telkomsel untuk memberika stimulus atau keringanan kepada para penggunanya.

Padahal penggunaan paket data internet kini semakin melonjak naik, baik yang berlangganan di rumah atau pun di telepon genggam.

Melihat hal tersebut, Ananda menilai jika keuntungan yang didapatkan oleh usaha PT Telkom saat ini tidak akan mengalami kerugian yang signifikan hanya karena pemberian layanan internet gratis.

"Dengan kondisi rakyat yang semakin berat, PT Telkom coba dong memberikan layanan paket gratis untuk pelanggan-pelanggannya di masa sulit ini. Toh layanan seperti itu tidak akan sampai membuat PT Telkom merugi," tutur Ananta.

"Apa sebetulnya masalahnya agar kebijakan itu bisa diberikan untuk rakyat," sambungnya.

Bukan tanpa alasan, permintaan anggota DPR Komisi VI tersebut berdasarkan pertimbangan bahwa PT Telkom sekarang menjadi satu dari sekian banyak perusahaan BUMN yang masih bisa memperolah laba saat pandemi.

Bahkan, diketahui jika saham perusahaan milik negara tersebut naik lantaran banyaknya resapan data internet pengguna selama diberlakukannya Work From Home (WFH).

Baca: Data Pengguna Tokopedia Diduga Bocor, Begini Cara Ganti Password hingga Hapus Akun Pembayaran

Baca: Pemerintah Rilis Aplikasi Pelacak Covid-19 PeduliLindungi yang Bisa Deteksi Penyebaran Virus Corona

Telkomsel Tawarkan Mobile Security

Sebelumnya, saat pemberlakuan WF sedang digencarkan pada beberapa perusahaan, Telkomsel beri tawaran sistem keamaan kerja secara online, yaitu Mobile Security.

Senior Vice President Enterprise Telkomsel Dharma Simorangkir mengatakan jika mobile Security menjadi salah satu perwujudan komitmen mereka sebagai connectivity enabler dalam membantu para pelanggan segmen enterprise untuk terus meningkatkan produktivitasnya di rumah.

Dari situ, Telkomsel pun turut serta menjamin keamanan perangkat serta data perusahaan meskipun harus bekerja dari rumah.

"Hal ini sekaligus mendorong organisasi atau perusahaan untuk terus berperan aktif dan beradaptasi dalam menciptakan lingkungan kerja yang lebih progresif dan produktif agar kegiatan bekerja dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja, khususnya dalam situasi yang penuh tantangan menghadapi pandemi COVID-19 saat ini,” kata Dharma Simorangkir dalam keterangan persnya, Rabu (29/4/2020).

Hadir melalui Telkomsel myBusiness, yang merupakan unit layanan penyedia berbagai solusi bisnis untuk segmen bisnis dan korporasi di berbagai level hingga instirusi pemerintahan.

Halaman
123


Penulis: Febri Ady Prasetyo
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
BERITA TERKAIT

Berita Populer