Selain kebijakan yang disoroti publik, beberapa langkah atau pernyataan kontroversial dari pejabat pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun tak luput dari perhatian masyarakat.
Misalnya sosok Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan.
Berkali-kali manuver kebijakan atau pernyataan dari Menko Marves (Kemaritiman dan Investasi) membuat publik bergeleng-geleng kepala karena tak sesuai dengan arahan atau sikap dari Presiden Jokowi sendiri.
Baca: Kritik Pengesahan Revisi UU Minerba, Refly Harun: Kenapa Presiden dan Menteri Tidak Membela BUMN?
Sosok Luhut Binsar Pandjaitan pun tak lepas dari kritikan pengamat.
Ekonom INDEF, Bhima Yudhistira secara blak-blakan mengandaikan diri menjadi seorang presiden, akan merombak susunan kabinetnya.
Melansir wawancara Bihma Yudhistira dengan pakar hukum tata negara, Refly Harun di akun Youtube-nya, via Tribunwow.com dengan judul Akui akan Reshuffle Menteri jika Jadi Presiden, Ekonom INDEF Ini Singgung Luhut: Mending Bubarin Aja, jika menjadi seorang presiden, Bhima Yudhistira menegaskan akan mengganti sejumlah menteri, terutama di bidang ekonomi.
Bhima pun menyebut akan membubarkan Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan.
Meskipun begitu, Bhima Yudhistira menyatakan ingin membubarkan kementerian yang dipimpin Luhur Binsar Pandjaitan berdasarkan sejumlah alasan rasional.
Hal itu disampaikan Bhima Yudhistira melalui kanal YouTube Refly Harun, Sabtu (23/5/2020) lalu.
Pada kesempatan itu, mulanya Bhima menyebut sejumlah tokoh yang dinilai lebih cocok menggantikan beberapa menteri kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Pak Chatib Basri untuk posisi menteri keuangan, kemudian ada Bang Faisal Basri itu cocoknya di perdagangan atau industri," kata Bhima.
"Yang ketiga, saya justru minta Bang Revrisond Baswir itu untuk ngurusin koperasi dan UMKM."
Melanjutkan penjelasannya, Bhima lantas menyinggung nama tokoh lain untuk menggantikan posisi menteri perekonomian hingga kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bapennas).
"Menko Perekonomian mungkin Pak Didik Rachbini kali cocok ya, belum pernah jadi menteri soalnya,"
"Kepala Bapennas itu ke Pak Drajad Wibowo tuh, biar arahannya jelas. Udah hampir semua kan ya?" terang dia.
Baca: Kembali Bersuara, Refly Harun Buka Celah Buruk Era Presiden Jokowi: Pengkritik Bisa Dikriminalisasi
Baca: Walau Sebut Jokowi Orang Baik, Din Syamsuddin: Presiden Tak Kuasa Atasi Orang Buruk di Sekitarnya
Lantas, ia menyoroti posisi Luhut Binsar sebagai Menko Maritim dan Investasi.
Bhima menilai, kementerian itu lebih layak untuk dibubarkan ketimbang diganti menteri.
"Kecuali Menko Maritim dan Investasi, itu mendingan dibubarin aja," ungkap Bhima.
Mendengar pernyataan Bhima itu, tampak pakar hukum tata negara terkemuka Indonesia, Refly Harun terbahak.