Apakah fakta terbaru tersebut membenarkan hubungannya virus corona yang berasal dari kelelawar atau kebocoran laboratorium biologi di kota Wuhan, China?
Berikut adalah penjelasannya!
Penelitian mengenai virus corona terus dilakukan oleh para peneliti di berbagai belahan dunia.
Di antaranya adalah penelitian tentang bagaimana virus corona berevolusi dan menyebar adalah pertanyaan yang menyebabkan perdebatan banyak orang.
Hal ini pun memicu spekulasi tentang muasal virus yang sedang menjadi pandemi di penjuru bumi.
Dahulu sempat beredar dugaan bahwa virus ini berasal dari kelelawar.
Namun, baru-baru ini, muncul teori yang menyebutkan virus corona menyebar berawal dari kebocoran laboratorium di Wuhan.
Baca: Begini Reaksi Donald Trump Tanggapi Dugaan Asal Muasal Virus Corona dari Laboratorium Wuhan China
Baca: Penelitian Terbaru Ungkap Kucing Bisa Terkena Virus Corona dan Menularkannya Pada Kucing Lainnya
Sebuah penelitian baru di China seolah-olah menampik dugaan tersebut.
Para peneliti menemukan virus yang mirip dengan SARS-CoV-2 pada kelelawar.
Dikutip dari Science Alert, Selasa (12/5/2020), peneliti menemukan mutasi virus yang berkembang secara alami, bukan gen buatan.
"Sejak ditemukannya SARS-CoV-2, ada sejumlah teori tak berdasar yang menyebut virus tersebut berasal dari laboratorium," kata ahli mikrobiologi Shandong First Medical University, Weifeng Shi.
"Secara khusus, telah diusulkan penyisipan S1 / S2 sangat tidak biasa dan mungkin merupakan indikasi manipulasi laboratorium.
Makalah kami menunjukkan dengan sangat jelas bahwa peristiwa ini terjadi secara alami pada satwa liar. Ini memberikan bukti kuat bahwa SARS-CoV-2 bukan buatan laboratorium," imbuhnya.
Virus RmYN02 pada Kelelawar Mirip dengan Virus Penyebab Covid-19
Oleh tim peneliti tersebut, virus yang ditemukan pada kelelawar itu diberi nama RmYN02.
Temuan ini adalah hasil identifikasi terhadap 302 sampel dari 227 kelelawar.
Sampel dikumpulkan di Provinsi Yunnan, China, pada paruh kedua 2019.
Setelah menganalisis sampel virus dari kelelawar ini, tim peneliti mampu mengungkap dua genom virus corona yang hampir lengkap, yakni RmYN01 dan RmYN02.
RmYN01 hanya memiliki kecocokan rendah dengan SARS-CoV-2.