Padahal dia baru saja menghirup udara bebas selama 3 hari.
Bahar bin Smith merupakan terpidana kasus penganiayaan yang sebelumnya sempat bebas karena mendapat program asimilasi.
Penangkapan kembali Bahar ini dilakukan oleh Petugas Kementerian Hukum dan HAM serta didampingi petugas dari Polda Jawa Barat, Selasa (19/5/2020) dini hari.
Berikut fakta-fakta Bahar Smith yang kembali masuk bui.
Program Asimilasi
Bahar Bin Smith sebelumya divonis hukuman tiga tahun penjara dan densa Rp 50 juta subside satu bulan.
Karena dia terbukti bersalah melakukan penganiayaan.
Akan tetapi Bahar Bin Smith dikeluarkan dari penjara karena mendapat program asimilasi dari Kementerian Hukum dan HAM.
Bahar dikeluarkan dari penjara pada Sabtu (16/5/2020) bersama dengan delapan narapidana lainnya di LP Cibinong.
Tapi karena tidak mengindahkan ketentuan yang berlaku saat menjalani program asimilasi, akhirnya ia ditangkap dan dijebloskan kembali ke dalam penjara.
Baca: Bocah Penjual Jalangkote Korban Bullying Dapat Beasiswa dan Motor dari Gubernur Sulawesi Selatan
Baca: Kisah Sendu Bocah Penjual Jalangkote, Harus Terima Bully-an ketika Bantu Orang Tua Mencari Nafkah
Baru tiga hari bebas
Bahar bin Smith merupakan terpidana kasus penganiayaan.
Dia diketahui baru keluar dari Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Cibinong pada Sabtu (16/5/2020) sekitar pukul 15.30 WIB.
Ia dapat keluar lebih cepat dari vonis hukuman yang seharusnya dijalani karena mendapat program asimilasi dari pemerintah dalam rangka pencegahan penyebaran Covid-19.
Namun, baru tiga hari keluar dari penjara Bahar kembali ditangkap pada Selasa (19/5/2020) dini hari.
Pengacara Bahar, Aziz Yanuar membenarkan informasi tersebut.
Aziz mengatakan kiennya tersebut ditangkap pada Selasa sekitar pukul 02.00 WIB.
Bahar dijemput oleh petugas Kementerian Hukum dan HAM serta didampingi petugas dari Polda Jawa Barat.
"Ya benar, kembali ditangkap tadi sekitar pukul 02.00 WIB," kata Aziz kepada Kompas.com saat dikonfirmasi, Selasa.
Baca: Baru Tiga Hari Bebas, Bahar bin Smith Kembali Dijebloskan ke Penjara, Ini Penyebabnya
Baca: Bebas Lewat Asimilasi Covid-19, Residivis di Padang Malah Bakar Rumah Mertua karena Ditolak Istri