Belum Ada Vaksin, Ahli di Inggris: Kita Harus Belajar Hidup Bersama Covid-19 Selama Beberapa Tahun

Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Melia Istighfaroh
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI Hidup Berdampingan dengan Virus Corona - Antisipasi penyebaran virus corona, pemilihan lokal di Inggris terpaksa harus ditunda selama setahun hingga Mei 2021. Foto: Seorang pria menggunakan masker di depan Istana Buckingham

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Pejabat sekaligus ahli medis di Inggris mengatakan orang-orang harus belajar untuk hidup bersama virus corona selama beberapa tahun.

Van-Tam mengatakan Inggris hanya akan keluar dari pandemi Covid-19 jika sudah ada vaksin yang benar-benar mampu mengatasi penyakit ini, seperti diberitakan Sky News, Senin (18/5/2020).

"Jadi dari perspektif itu kita mungkin harus hidup, dan belajar untuk hidup, dengan virus ini dalam jangka panjang, tentu untuk beberapa bulan mendatang jika tidak beberapa tahun," katanya.

Mr Van-Tam juga memperingatkan negara itu harus mempersiapkan gelombang virus di musim gugur dan musim dingin.

"Data yang kami miliki tentang virus corona lain telah kami teliti dengan cermat, dan tidak jelas apakah coronavirus ini sama musiman seperti influenza."

Boris Johnson: Mungkin Tak Akan Pernah Ada Vaksin

Boris Johnson saat menunjukkan kartu ucapan cepat sembuh yang diberikan anak-anak (AFP) (AFP)

Baca: Siap Beroperasi, McDonalds dan Burger King di Inggris Buka Kembali Layanan Drive Thru Awal Juni

Sebelumnya, Perdana Menteri Boris Johnson juga menyatakan hal serupa.

Boris Johnson mengatakan mungkin tidak akan pernah ada vaksin Covid-19, meski semua orang tengah berupaya untuk mengembangkannya.

"Masih ada jalan yang sangat panjang, dan saya harus jujur ​​bahwa vaksin mungkin tidak membuahkan hasil," tulis Johnson di surat kabar Mail on Sunday, seperti diberitakan Aljazeera, Senin (18/5/2020).

Meski berupaya untuk mengembangkan vaksin, ia mengatakan perlu cara baru untuk mengendalikan laju penularan virus.

"Kami perlu menemukan cara baru untuk mengendalikan virus," katanya.

Cara yang dimaksud termasuk menguji orang yang memiliki gejala dan melacak kontak orang-orang yang terinfeksi.

Pemerintah Inggris memberikan dana 93 juta pound ($ 110 juta) untuk mempercepat pembukaan Pusat Manufaktur dan Inovasi Vaksin yang baru.

Johnson mengatakan Inggris juga mendukung penelitian obat untuk membantu orang pulih dengan cepat dari virus.

Sekretaris Bisnis Alok Sharma mengatakan Inggris adalah rumah bagi dua "pelopor untuk mengembangkan vaksin" di dunia.

Baca: Alasan Mengapa Negara-negara Berkembang Akan Sulit Dapatkan Vaksin Covid-19, Termasuk Indonesia

Proyek-proyek, di Universitas Oxford dan Imperial College London, membuat kemajuan positif terkait penelitian vaksin.

Akan tetapi dia memberi catatan, tetap belum ada kepastian.

"Kita mungkin tidak pernah menemukan vaksin coronavirus yang berhasil," katanya.

Pemerintah Inggris melonggarkan beberapa pembatasan minggu lalu.

Pemerintah juga berencana untuk melanjutkan pelonggaran aturan selama beberapa bulan ke depan.

Halaman
12


Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Melia Istighfaroh

Berita Populer