Penelitian terhadap mereka dilakukan pada saat puncak wabah sedang terjadi di China yaitu pada bulan Januari dan Februari 2020.
Baca: Malu Ditonton Saat Dijemput Petugas Medis, Pasien Positif Corona Marah dan Peluk Para Tetangganya
Baca: Kisah Mahasiswa Indonesia di Mesir Berpuasa Ramadan di Tengah Pandemi Corona
Secara persentase jumlah ini termasuk sedikit. Sebanyak 16% dari temuan memperlihatkan adanya bukti virus corona di dalam sperma.
Dari kasus yang diteliti, sekitar seperempatnya berada dalam tahap infeksi yang akut. Sedangkan 9 persen dari mereka kemudian pulih.
Dari penelitian ini kemudian menimbulkan pertanyaan, apakah virus corona dapat ditularkan melalui hubungan seks?
“Kami menemukan bahwa SARS-CoV-2 bisa ditemukan pada sperma pasien yang positif COVID-19, dan SARS-CoV-2 mungkin masih bisa dideteksi dalam sperma pasien yang sedang dalam penyembuhan,” tulis tim peneliti di jurnal JAMA, dikutip dari Kompas.com.
Berdasarkan temuan ini, tim peneliti menyatakan hal ini merupakan sesuatu yang harus diperhatikan dan membutuhkan adanya penelitian lebih lanjut, terutama untuk mencari tahu apakah virus corona bisa ditularkan melalui hubungan seks.
“Bahkan ketika virus ini tidak bisa menggandakan diri di dalam sistem reproduksi pria, mereka bisa tetap ada di situ, kemungkinan hasil dari kekebalan istimewa dari testis,” tulis Dr Diangeng Li dan rekan-rekannya.
Kekebalan istimewa ini berarti sistem imunitas tubuh tidak bisa sepenuhnya mencapai daerah tersebut guna menyerang virus yang masuk.
Virus ini juga terdeteksi pada sperma pasien yang sudah memasuki masa penyembuhan.
Belum diketahui bagaimana virus ini bisa menyebar seperti itu.
Menurut tim penulis, belum bisa disimpulkan apakah virus corona bisa menyebar lewat hubungan seksual.
“Jika bisa dibuktikan bahwa SARS-CoV-2 dapat ditularkan secara seksual dalam kajian lebih lanjut, maka transimisi seksual bisa jadi merupakan bagian penting dalam pencegahan penularan.
Baca: Viral YouTuber Indira Kalistha Dicap Bodoh karena Remehkan Pandemi Covid-19: Corona? Biasa Aja
Baca: Sebut Wabah Corona Terkendali, MUI Kepri Bolehkan Salat Id Berjamaah di Masjid Tapi dengan Syarat
Baca: Sperma
Terutama dengan mempertimbangkan fakta bahwa SARS-Cov-2 ditemukan dalam pasien yang berada dalam masa penyembuhan” demikian ditulis oleh tim dari The Eight Medical Center of Chinese People’s Liberation Army General Hospital itu.
"Menahan hubungan seks atau penggunaan kondom bisa diperhitungkan sebagai cara pencegahan penularan bagi pasien-pasien ini. Patut diperhatikan ada kebutuhan untuk mempelajari mengawasi perkembangan janin.
Maka dari itu, menghindari kontak dengan air liur dan darah pasien mungkin tidak cukup, karena sperma pasien yang dalam penyembuhan tetap memungkinkan menyebabkan penularan."
Belum diketahui juga juga apakah penemuan virus ini pada sperma bisa berpengaruh pada kesuburan pria.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Penyintas Covid-19 Tak Boleh Berhubungan Intim 1 Bulan, Kenapa? dan Peneliti Temukan Sperma Pasien Covid-19 Mengandung Virus Corona