Pelaku yang berinisial NF rupanya merupakan korban pelecehan seksual, seperti diberitakan Tribunnews.com pada Sabtu (16/5/2020).
Hal itu disampaikan oleh ayah kandung korban.
Sang ayah pun terkejut dan terpukul putrinya menjadi korban pemerkosaan oleh saudaranya sendiri.
Selama ini NF terpaksa menyembunyikan pelecehan seksual yang dialaminya.
Ia pun memilih menuangkan emosi ke dalam gambar dan tulisan.
Beberapa gambar yang dibuatnya bahkan merupakan luapan emosi atas apa yang pernah dilakukan oleh kekasih yang memperkosanya.
Dirjen Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial, Harry Hikmat, membeberkan alasan tersebut.
Menurut penuturan Harry Hikmat, NF memilih bungkam lantaran tak ingin merusak hubungan antara ayah dan ibu tirinya.
Baca: Remaja yang Bunuh Bocah di Sawah Besar Jakarta Akan Diperiksa Kejiwaannya dari Gambar yang Dibuatnya
Ia pun kesulitan untuk menceritakan apa yang dialaminya.
"Kalau itu diceritakan anak itu khawatir hubungan bapak dan ibu tirinya terganggu. Jadi dia kesulitan untuk menceritakan," kata Harry di Balai Rehabilitasi Anak Handayani, Jakarta Timur, Jumat (15/5/2020), seperti yang TribunNewsmaker.com kutip dari TribunJakarta.
Keputusan NF menutupi perbuatan biadab dua saudaranya ini membuatnya semakin menderita.
Bahkan ia sampai hamil dan usia kandungannya masuk 14 minggu.
Ayah NF merasa terpukul atas apa yang dialami oleh putrinya.
Ia juga menyesal lantaran merasa kecolongan atas kelakuan dua saudara yang telah ia bantu.
Kedua paman NF yang berinisial R dan F diketahui tinggal menumpang di rumah siswi SMP kelas IX ini.
Mereka leluasa mencabuli NF tanpa membuat orangtua NF curiga lantaran sibuk bekerja.
Padahal kedua pelaku pemerkosaan ini sudah diberi pekerjaan oleh ayah NF dan diperbolehkan menumpang di rumahnya.
"Dia tertekan, sementara dia harus cerita ke siapa. Bapaknya (NF) sangat menyesal, merasa kecolongan atas kelakuan saudaranya, sesama pekerja yang dia bawa," ujar Harry Hikmat.
Harry Hikmat juga berharap pelaku pemerkosa NF dihukum seadil-adilnya.