WHO Sebut Covid-19 Tak Akan Pernah Hilang, Jokowi: Kita Harus Hidup Berdampingan dengan Covid-19

Penulis: Amy Happy Setyawan
Editor: haerahr
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi virus Corona - Presiden Jokowi mengajak masyarakat untuk hidup berdampingan dengan Covid-19

Apabila kelak vaksin ditemukan, menurutnya, penerapan secara global akan membutuhkan "upaya besar-besaran", tambahnya.

Dia mengatakan, tanpa vaksin, kemungkinan perlu bertahun-tahun bagi manusia untuk membangun tingkat kekebalan yang cukup terhadap virus.

Dia lantas mencontohkan penyakit campak, yang tidak kunjung punah walau terdapat vaksin untuk mencegah manusia tertular dari penyakit tersebut.

Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesu, menekankan bahwa masih mungkin untuk mengendalikan Covid-19 dengan upaya keras.

"Arahnya berada di tangan kita, dan ini adalah urusan semua orang. Kita semua harus berkontribusi untuk menghentikan pandemi ini," ujarnya.

Baca: Update Berita Covid-19 dari Berbagai Penjuru Dunia: 200 Juta Penduduk Afrika Terancam Terinfeksi

Baca: Tembus 4,4 Juta Kasus, Simak Update Pasien Covid-19 di Seluruh Dunia Jumat 15 Mei 2020

Sementara itu, Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesu, menekankan bahwa masih mungkin untuk mengendalikan Covid-19 dengan upaya keras.

"Arahnya berada di tangan kita, dan ini adalah urusan semua orang. Kita semua harus berkontribusi untuk menghentikan pandemi ini," ujarnya.

Direktur Jenderal Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam konferensi pers yang berlangsung pada Rabu (11/3/2020). twitter.com/DrTedro (twitter.com/DrTedro)

Ahli epidemiologi WHO, Maria van Kerkhove, mewanti-wanti: "Kita perlu memiliki pola pikir bahwa perlu waktu untuk keluar dari pandemi ini."

Peringatan-peringatan tersebut muncul setelah sejumlah negara mulai melonggarkan aturan karantina wilayah atau lockdown.

Berbagai pemimpin juga mulai mempertimbangkan cara dan waktu yang tepat untuk membuka kembali perekonomian mereka.

Tedros memperingatkan bahwa tidak ada jaminan bahwa pelonggaran pembatasan sosial tidak akan memicu gelombang kedua penyebaran Covid-19.

"Banyak negara ingin keluar [dari pandemi] dengan beragam langkah. Namun rekomendasi kami masih berupa peringatan setiap negara harus berada pada tingkat [kewaspadaan] tertinggi."

Direktur Kedaruratan WHO, Michael Ryan, menambahkan: "Ada semacam pemikiran ajaib bahwa lockdown berfungsi sempurna dan membuka lockdown akan bagus. Keduanya penuh bahaya."

Berdasarkan data worldometers.info, hingga Jumat (15/5/2020) jumlah kasus Coid-19 di seluruh terhitung sebanyak 4.570.187 dengan total kematian sebanyak 304.852 dan jumlah pasien sembuh sejumlah 1.726.307.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jokowi: Kita Harus Hidup Berdampingan dengan Covid-19" dan artikel berjudul "WHO: Kemungkinan Covid-19 Tidak Akan Pernah Hilang"



Penulis: Amy Happy Setyawan
Editor: haerahr
BERITA TERKAIT

Berita Populer