“510 masjid di Solo sudah mengikuti imbauan kita.”
“Ada 196 masjid yang belum mengikuti imbauan kita dan masuh melaksanakan kegiatan rutin seperti biasa, termasuk salat tarawih,” jelasnya.
Sementara terkait adanya jemaah masjid yang terpapar corona di Joyotakan, kata Musta'in, pihaknya sudah meminta takmir masjid untuk menghentikan sementara kegiatan di masjid pada 8 Mei 2020.
"Begitu ada jamaah yang terkena corona, Muspika datang bersama KUA kepada takmir masjid untuk mengimbau agar semua kegiatan di masjid dihentikan sementara diganti dengan ibadah di rumah," kata Musta’in.
Namun, menurut Musta'in, saat didatangi Muspika dan KUA Kecamatan Serengan, pihak takmir masjid menyampaikan sudah menerapkan protokol kesehatan.
Sehingga masjid tesebut masih menggelar shalat tarawih.
"Saya turunkan lagi tim kedua sore sekitar pukul 16.00 WIB ketemu dengan pengurus di masjid yang pada saat itu selesai rapat.”
“Mereka bersikukuh melaksanakan kegiatan di masjid. Ini sudah saya laporkan ke Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Solo.”
“Kita tinggal menunggu langkah berikutnya seperti apa," ungkap Musta'in.
Dilansir dari laman corona.jatengprov.go.id pada Rabu (13/5/2020), kasus Covid-19 di Solo ada 9 orang positif dirawat, 4 orang meninggal, serta 15 orang sembuh.
Rumah sakit di Solo yang dijadikan tempat rujukan virus corona, yaitu:
- RSUD Dr. Moewardi Solo
- RS Dr. Oen Solo Baru
- RS dr. Oen Surakarta
- RS Kasih Ibu Surakarta
- RS PKU Muhammadiyah Surakarta
- RSUD Bung Karno Surakarta
- RSU Universitas Sebelas Maret
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kontak dengan Pasien Positif Corona saat Tarawih, 1 Keluarga di Solo Rapid Test Reaktif"
dan di Tribunnews.com dengan judul Terpapar Covid-19 saat Salat Tarawih di Masjid, Satu Keluarga di Solo Reaktif Rapid Test Corona