Dalam level ASEAN, masih dari sumber data yang sama, kapasitas tes Covid-19 Indonesia hanya unggul sedikit dibanding Timor Leste dan Laos (0,5/1.000).
Menilik dari negara tetangga, Malaysia memeriksa 8 dari 1.000 penduduk dan Filipina 1,6 dari 1.000 penduduk.
"Selagi jumlah kasus (diklaim) kecil, kecil, kecil, karena memang tidak diperiksa atau banyak yang belum diperiksa. Misalnya di Nusa Tenggara Timur masih belasan (kasus positif Covid-19). Memang di situ bisa diperiksa berapa banyak (orang)?” ungkap Iqbal.
Sampai sekarang, agaknya Pemerintah pusat masih saja belum mempublikasikan kasus kematian suspect Covid-19.
Hal ini berbeda dengan sejumlah pemerintah daerah yang justru selangkah lebih maju.
Kematian suspect Covid-19 bisa ditandai dengan pemulasaraan dan pemakaman jenazah menggunakan protap Covid-19, seperti jenazah dimasukkan ke dalam peti, dibungkus plastik, serta harus dikebumikan dalam tempo kurang dari 4 jam.
Diambil contoh adalah Pemprov DKI Jakarta.
Sejak awal Maret 2020 sampai saat ini telah menjelaskan secara terbuka tentang 1.940 kematian dengan protap Covid-19.
Dengan angka kematian pasien positif virus corona sebanyak 457 korban, maka di atas kertas, diperoleh hasil 1.483 suspect Covid-19 di Jakarta telah meninggal dunia.
Untuk tingkat kota bisa diambil contoh Pemerintah Kota Depok dan Bekasi di Provinsi Jawa Barat.
Kedua Pemkot tersebut juga turut mengumumkan data sejenis.
Di Depok, sejak 18 Maret 2020, total sudah 60 suspect corona yang meninggal dunia tanpa konfirmasi positif atau negatif dari Kementerian Kesehatan RI.
Data tersebut telah melewati jumlah kematian pasien positif Covid-19 di Depok sebanyak 21 korban.
Untuk Kota Bekasi, pemerintah sudah mempublikasikan 119 kematian dengan kategori “penyakit menular”, jauh di atas kematian pasien positif sebanyak 29 korban.
Bukan hanya itu saja, media internasional Reuters pun menyatakan, total tercatat 2.212 suspect virus corona meninggal dunia di Indonesia.
Data tersebu didapat di separuh wilayah negeri, yaitu 16 dari 34 provinsi yang ada, sampai 28 April 2020 ketikalaporan itu diberitakan Retuers.
Anggota senior Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Nasional, Wiku Adisasmito menjelaskan, lebih dari 19.897 suspect Covid-19 di Indonesia belum diperiksa positif atau negatif Covid-19.
Permasalahan tersebut muncul disebabkan panjangnya antrean sampel di laboratorium.
Sebagian suspect Covid-19 meninggal lebih dulu sebelum sampel tubuh mereka diperiksa di laboratorium.