Pihak kecamatan juga menganjurkan kepada 20 warga dan delapan keluarga kakek tersebut untuk melakukan tes swab. Dikhawatirkan, ada lagi warga yang terinfeksi Covid-19.
"Saya minta 20 warga dan 8 keluarganya harus rapid test atau test swab kemarin berkat komunikasi bersama teman medis dan TNI - Polri serta petugas Puskesmas Kecamatan. Sebanyak 20 warga, 8 keluarga, dan duanya kakek serta nenek," kata Bambang.
Baca: Warga Masih Nekat Mudik, Anies: Kalau Mudik Belum Tentu Bisa Kembali ke Jakarta dalam Waktu Singkat
Baca: Kabar Baik Hasil PSBB: Kurva Kasus Baru Covid-19 di DKI Jakarta Mulai Melandai
Mereka diminta isolasi mandiri selama menunggu hasil swab keluar.
Petugas kemudian menyemprotkan cairan disinfektan di sekitar lokasi seperti rumah kakek nenek tersebut, musala, serta rumah warga.
Dari peristiwa ini, Bambang mengimbau kepada warga agar mematuhi aturan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Sementara ini lingkungan RW 07, Jembatan Besi, Tambora, Jakarta Barat jalani lockdown wilayah sejak Minggu (10/5/2020) menyusul kabar adanya tiga warga yang poitif Covid-19.
Sementara itu, terdapat 28 ODP yang kemudian menjalani tes swab karena diketahui sempat melakukan kontak dengan pasien.
"Jadi sampai tiga hari kedepan kami masih tunggu hasil Swab test dari 28 warga kami di RW07, Jembatan Besi," jelas Bambang.
Dikutip daru Wartakota, selama menunggu hasil Swab test keluar, pihaknya sudah melockdown kawasan RW 07 Kelurahan Jembatan Besi.
Lockdown wilayah itu akan dibuka jika hasil Swab test ke-28 warga menunjukan negatif.
"Jadi semoga hasilnya negatif. Karena kemarin kami juga sudah lakukan penyemprotan disinfektan massal di lingkungan tersebut," harap Bambang.
Sebagain artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kakek Positif Covid-19 Jadi Imam Shalat Berjamaah, Puluhan Warga Jembatan Besi Dites Swab"