Dilansir oleh TribunJakarta.com, total ada 28 warga yang dievakuasi.
Menurut keterangan Camat Tambora, Bambang Sutama, 28 warga tersebut terdiri atas 20 jamaah salat tarawih di Musala Baitul Musilimin dan 8 anggota keluarga O yang merupakan Ketua RW setempat yang positif corona.
Bambang mengatakan, awalnya ada seorang warga dengan status orang dalam pemantauan (ODP) beraktivitas di lingkungan sekitar RW 07.
Warga tersebut merupakan cucu dari kakek (80) dan nenek (70) yang aktif beribadah di Mushala Baitul Muslimin di RW 07, Kelurahan Jembatan Besi.
Belakangan, status seorang warga itu berubah dari ODP menjadi positif Covid-19 berdasarkan hasil swab.
"Akhirnya dinyatakan positif si cucu ini. Berarti kan (sebelum dinyatakan positif Covid-19) cucunya sudah kontak langsung dengan kakek, keluarga dan warga. Lalu anak itu dirawat, diketahui positif pas Kamis (7/5/2020) lalu," kata Bambang kepada Kompas.com, Senin (11/5/2020).
Baca: Kecewa dengan Ketidakseriusan Pemda Tangani Corona, Warga Sultra Segel Kantor Kepala Desa
Baca: 48 RW di Jakarta Utara Kini Pulih Menjadi Zona Hijau Penyebaran Covid-19, Apa Rahasianya?
Meskipun mengetahui jika sang cucu dinyatakan positif Covid-19, sang kakek nyatanya masih melakukan aktivitas seperti biasa.
Bahkan, ia tetap pergi ke musala untuk salat berjamaah.
Dilansir oleh Kompas.com, setidaknya ada 20 orang yang biasa salat berjamaah di musala tersebut.
Kemudian pada Jumat (8/5/2020), kakek tersebut sakit, dan setelah menjalani tes swab ia dinyatalan potif Covid-19.
Petugas kesehatan dan lurah pun mengimbau agar agar kakek itu dirawat.
Namun, sang kakek menolak.
"Begitu dilakukan swab hari Jumat, dia positif. Tapi setiap malamnya mimpin shalat Tarawih," ucapnya.
"Pada saat Sabtu siang, dibujuk lurah dan tim kesehatan dia tidak mau dibawa ke rumah sakit. Dia nolak karena alasannya dia tidak covid, merasa gejala tipes gitu," ucap Bambang.
Pihak kecamatan kemudian turun tangan menjemput kakek nenek tersebut.
Pasalnya, pasangan suami istri tersebut sudah berusia lanjut.
Akhirnya setelah dibujuk, keduanya bersedia dibawa ke Rumah Sakit Tarakan.
Proses evakuasi dipimpin Kapolsek Tambora Kompol Iver Son Manossoh bersama jajaran Camat dan tim Puskesmas.
"Kami didampingi tim kesehatan termasuk kepala gugus tugas, tim kesehatan empat orang pakai APD. Kami lakukan penjemputan, kakek dan istrinya dibawa ke rumah sakit Tarakan Sabtu kemarin. Mereka mau dibawa asal di Rumah Sakit Tarakan, bukan di Wisma Atlet," kata Bambang.