Banyak umat muslim mengaitkan kedua perkara tersebut dengan peristiwa turunnya Al-Quran.
Nuzulul Quran di Indonesia dipercaya jatuh pada 17 Ramadan.
Biasanya untuk memperingati malam tersebut akan digelar pengajian.
Benarkah seperti itu arti dari Nuzulul Quran?
Lalu apa hubungannya dengan Lailatul Qadar, malam yang lebih baik dari seribu bulan?
Baca: Lailatul Qadar
Baca: Hukum Orang yang Berpuasa Ramadan tapi Tidak Salat Lima Waktu, Ini Penjelasannya
Dilansir Tribunnewswiki dari YouTube Tribunnews dalam program Tanya Ustaz, Ketua Prodi Ilmu Al Quran dan Tafsir IAIN Surakarta, Tsalis Muttaqin, menerangkan hal tersebut.
Tsalis Muttaqin menjelaskamn ada perbedaan pendapat soal peringatan Nuzulul Quran.
Jika di Indonesia diperingati hari turunnya Al-Quran pada 17 Ramadan, sedangkan di Mesir diperingati pada 27 Ramadan.
Tsalis mengatakan hal tersebut, dikarenakan Al-Quran itu turun tidak dalam satu waktu, melainkan dua waktu.
Pertama, Al-Quran diturunkan Allah dari Lauhul Mahfuz ke langit dunia yang bernama Baitul 'Izzah.
Kemudian, baru Allah menurunkan Al-Quran dari langit dunia kepada Rasulullah secara berangsur atau bertahap.
Diturunkannya Al-Quran dari Lauhul Mahfuz ke Baitul 'Izzah inilah yang disebut sebagai malam Lailatul Qadar.
Proses turunnya Al-Quran ke langit dunia ini pun hanya terjadi sekali saja.
Baca: Hukum Orang yang Berpuasa Ramadan tapi Tidak Salat Lima Waktu, Ini Penjelasannya
Tsalis menejelaskan peristiwa ini juga diterangkan dalam Al-Quran surah Al-Qadr.
Allah SWT berfirman dalam QS Al-Qadr:
اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ
"Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam qadar."
وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِۗ
"Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?"
لَيْلَةُ الْقَدْرِ ەۙ خَيْرٌ مِّنْ اَلْفِ شَهْرٍۗ