Sebagian dari mereka ada yang tertidur sehingga tidak sempat makan sahur.
Padahal makan sahur sangat penting agar tetap segar dalam menjalankan ibadah puasa Ramadan.
Kemudian apa saja dampak buruk bagi tubuh akibat tidak makan sahur?
Dilansir dari Kompas.com, dokter gizi MRCCC Siloam Hospitals Semanggi, Jakarta Selatan, dr. Samuel Oetoro mengatakan bahwa ada beberapa hal yang akan terjadi pada tubuh bila tidak makan sahur.
"Jadi kalau tidak sahur, sebenarnya Anda sedang melakukan puasa yang tidak sehat," kata dr. Samuel sata dihubungi Kompas.com, Rabu (6/5/2020).
Samuel menyatakan, apabila tidak makan sahur, maka kandungan gula di darah akan rendah.
"Orang puasa itu, sehabis makan sahur kan 14 jam tidak masuk makanan, pada waktu dia tidak kemasukan makanan, kadar gula di darah itu akan menurun.
Apalagi yang tidak makan sahur, akan semakin rendah," kata Samuel.
Baca: Pola Tidur Bermasalah saat Puasa Ramadan? Ini 5 Kiat Mengatasinya
Baca: Ramadan di Tengah Pandemi Corona, Ini 8 Buah yang Cocok Dikonsumsi saat Sahur untuk Jaga Imunitas
Yang terjadi bila kadar gula mulai menurun, gula yang sebelumnya telah tersimpan di dalam otot dan hati akan dibongkar.
Namun, lanjut Samuel, pembongkaran tersebut akan memakan waktu yang tidak sebentar.
"Akibatnya badan belum sampai sore sudah loyo dan lemas," kata dia.
Oleh sebab itu, ia menyarankan untuk mengonsumsi makanan saat sahur yang mengandung karbohidrat agar menaikkan gula darah.
Adapun karbohidrat tersebut juga harus mengandung serat.
"Misalnya makan nasi merah, roti yang ada seratnya seperti roti gandum, kalau makan kentang ya dengan kulitnya karena serat adanya di kulit, lalu buah dan sayuran jangan lupa juga karena seratnya juga tinggi," papar dia lagi.
Samuel menerangkan, orang yang tidak makan sahur akan mengalami pelambatan metabolisme.
Hal itu dikarenakan orang yang tidak makan sahur tersebut, tak terhidrasi secara baik.
"Karena dia minumnya sedikit atau kurang. Maka kalau makan sahur jangan lupa untuk perbanyak minum air putih," kata Samuel.