"Minggu pertama mungkin mengasyikkan, minggu kedua mulai terasa beban. Ini dilakukan semata-mata untuk melindungi dan kita semua tidak ingin melakukan pengendoran di saat virus itu masih ada di mana-mana," tutur Anies.
Ia pun menyadari selama berada di rumah, banyak warga yang tidak bekerja sehingga pemasukan pun semakin berkurang.
Namun, menurutnya, pekerjaan bisa dicari kembali setelah pandemi Covid-19 selesai.
Selain itu, pemerintah juga telah membantu dengan mendistribusikan bansos untuk menopang kebutuhan warga.
“Tapi bila terjadi penularan, harus dirawat di rumah sakit, bahkan sebagian meninggal, belum ada subsidi yang bisa mengganti," ucapnya.
Anies mengatakan bahwa pemerintah berencana untuk membagikan 20 juta masker bagi seluruh penduduk DKI Jakarta.
"Saat ini sedang dalam proses distribusi masker, nantinya akan mencapai 20 juta masker yang dibagikan kepada seluruh penduduk di Jakarta," kata Anies.
Nantinya, setiap warga Jakarta akan mendapatkan masing-masing dua buah masker.
Pembagian masker gratis tersebut diharapkan dapat efektif untuk mencegah penyebaran virus corona.
Baca: Ramadan di Tengah Corona, 2 Jasa Travel Gelap yang Bawa Pemudik Tertangkap, Kini Terancam Dipenjara
Selain masker, Pemprov DKI Jakarta juga bakal memberikan bingkisan Idul Fitri kepada warga di tengah pandemi Covid-19 ini.
Bingkisan itu akan diberikan beberapa hari menjelang Idul Fitri.
"Dari DKI sendiri nanti akan memberikan bingkisan bantuan sosial menjelang Idul Fitri yang nanti proses eksekusinya akan dilakukan sekitar seminggu dan sepuluh hari sebelum Lebaran. Bansos ini ditujukan untuk menjangkau masyarakat lebih banyak dari pada yang pertama," ujar Anies.
Anies belum menjelaskan secara rinci jumlah bingkisan dan berapa banyak warga yang berhak menerimanya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "PSBB Jakarta Tahap 2: Pemudik Terancam Dilarang Balik ke Jakarta hingga 20 Juta Masker".