Intelijen Katakan Tidak, Presiden AS Donald Trump Masih Percaya Virus Corona Buatan China

Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI - Presiden AS Donald Trump berbicara selama pengarahan harian tentang virus corona baru, COVID-19, di Taman Mawar Gedung Putih pada 15 April 2020, di Washington, DC.

Institut Virologi Wuhan, yang didirikan pada 1950-an, menampung laboratorium dengan keamanan tingkat 4 pertama di China.

Laboratorium semacam itu menangani patogen paling berbahaya yang hanya ada sedikit vaksin, dan salah satu area yang dipelajari oleh fasilitas Wuhan adalah coronavirus dari kelelawar.

Dirancang dan dibangun dengan bantuan Prancis dengan biaya $ 44 juta (£ 35 juta), laboratorium dibuka pada tahun 2015.

Banyak stafnya dilatih di fasilitas serupa di kota Lyon, Prancis, berdasar laporan jurnal Nature.

Capaian ini menjadi prestisius bagi China, bisa memiliki laboratorium Biosafety Level 4 dengan tautan ke laboratorium serupa di seluruh dunia.

Trump: China Harus Terima Konsekuensi

Donald Trump dan Xie Jinping (Wikimedia Commons)

Baca: Kim Jong Un Uji Coba Rudal, Trump Ungkap Dapat Surat Manis dari Korut: Hubungan Kami Baik-baik Saja

Baca: Begini Reaksi Donald Trump Tanggapi Dugaan Asal Muasal Virus Corona dari Laboratorium Wuhan China

Donald Trump mengatakan China harus menerima 'konsekuensi' jika menyadarai tanggung jawabnya untuk urusan pandemi Covid-19, seperti diberitakan South China Morning Post.

"Jika itu adalah kesalahan, kesalahan adalah kesalahan," kata Trump.

"Tetapi jika mereka secara sadar bertanggung jawab, ya, maksud saya, maka pasti akan ada konsekuensinya," katanya kepada wartawan pada jumpa pers di Gedung Putih.

Dia tidak merinci tindakan apa yang akan diambil AS.

Trump sendiri memang selalu menimpakan kesalahan soal Covid-19 pada Demokrat, media berita, gubernur negara bagian AS, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan semua yang tidak menghargai apa yang ia gambarkan sebagai penampilannya yang "luar biasa".

Seringkali Trump memusatkan sebagian besar kemarahannya kepada China, menyinggung kebijakan mata uangnya, ekonominya yang "lemah", statistiknya yang "dipertanyakan" tentang Covid-19, dan responsnya yang "lambat" terhadap virus.

Trump juga menyalahkan China atas kurangnya transparansi dan tanggapan yang lambat terhadap pandemi.

Meski di sisi yang lain pemerintahannya tengah menghadapi kritik yang sama.

"Itu bisa dihentikan di Tiongkok, bisa dihentikan sebelum dimulai, dan tidak, dan seluruh dunia menderita karenanya," katanya.

Hentikan Dana untuk WHO

Trump mengatakan WHO telah gagal menjalankan tugas dasarnya dalam merespon wabah virus corona yang melanda dunia, seperti diberitakan BBC, Rabu (15/4/2020).

Dia menuduh badan kesehatan PBB itu salah mengelola pandemi.

Bahkan orang nomor satu di AS itu juga menyebut WHO memiliki peran dalam menutupi penyebaran virus setelah muncul di China.

Karenanya, menurut Trump, WHO harus bertanggung jawab.

Halaman
123


Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Putradi Pamungkas
BERITA TERKAIT

Berita Populer