Bos Amazon Jeff Bezos Minta Para Pemegang Saham Bertahan di Tengah Krisis Covid-19

Penulis: Dinar Fitra Maghiszha
Editor: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bos Amazon Jeff Bezos meminta para pemegang saham agar bertahan di tengah krisis pandemi Covid-19, FOTO: Jeff Bezos, pendiri dan CEO Amazon

"Semua tanda menunjuk ke arah Amazon yang akan memenangkan kompetisi, ini bukan karena apa yang sudah dilakukan Amazon, melainkan apa yang tak bisa dilakukan oleh yang lain," kata Kodali.

Di tengah pandemi Covid-19, angka penjualan Amazon meningkat namun seiring juga dengan ongkos yang dikeluarkan sebagai respons atas penyebaran virus corona, FOTO: Diambil pada tanggal 25 April 2020, foto pintu masuk utama ke salah satu pusat distribusi Amazon, di North Las Vegas, Nevada, Amerika Serikat. (David Becker / AFP)

Ongkos Bertambah

Pandemi Covid-19 telah membuat Amazon menyesuaikan kondisi kerja baru sebagai respons atas virus yang telah merenggut hampir 300 ribu nyawa di seluruh dunia.

Amazon telah merekrut setidaknya 175.000 orang untuk ditugaskan dalam bidang pemenuhan dan pengiriman barang-barang.

Dalam waktu dekat, Amazon juga akan merekrut tenaga kerja untuk ditempatkan dalam layanan antar-jemput di unit Whole Foods miliknya.

Pada Kamis (30/4/2020), Amazon mengatakan telah membeli setidaknya 100 juta masker wajah dan 31.000 termometer yang siap digunakan untuk memeriksa suhu tubuh pekerja per hari.

Biaya perusahaan terhitung melonjak drastis, dengan ongkos pengiriman naik sekitar 49% menjadi hampir 11 Miliar USD.

Tentu ongkos yang dikeluarkan ini membebani laba perusahaan yang turun 29% dari tahun sebelumnya menjadi 2,5 Miliar USD, lebih rendah dari yang diperkirakan para analis.

Saham yang telah melonjak lebih dari 30% pada tahun ini, merosot dalam bursa perdagangan pada waktu setelah jam kerja.

Namun demikian, analis ekonom eMarketer, Andrew Lipsman menyebut Amazon dapat mengambil keuntungan jangka panjang dari pergeseran kebiasaan konsumen yang terjadi sekarang.

Adanya peningkatan belanja online membuat pasar Amazon juga meningkat.

"(Kondisi) ini akan menjadi acuan berpikir jangka pendek saja atas apa yang terjadi pada kuartal sekarang ini," katanya.

Terlepas dari merosotnya ekonomi dunia, penjualan Amazon dinilai relatif stabil dari penurunan saat ini, tambahnya.

"Jika kita berhasil keluar dari masa resesi ini, orang-orang dapat kembali (belanja) normal, maka saat itulah Amazon dan juga yang lain, akan menerima tamparan balik," katanya.

Sejak tiga bulan terakhir lockdown diterapkan, angka penjualan Amazon melonjak cukup signifikan.

Kenaikan angka ini dipengaruhi meningkatnya permintaan konsumen seperti; bahan makanan, obat-obatan, dan layanan cloud-computing selama masa lockdown.

Tercatat angka penjualan Amazon naik 26% dari tahun sebelumnya dan diperkirakan oleh perusahaan akan meningkat 28% pada kuartal berikutnya.

Namun demikian, banyaknya permintaan konsumen ini justru membuat tegang raksasa retail tersebut.

Pasalnya, korporasi milik Jeff Bezos ini dimungkinkan akan membayar ongkos penjualan (bruto) sebanyak 4 Miliar USD untuk kebutuhan selama pandemi hingga Juni 2020.

Ongkos tersebut dialokasikan untuk sejumlah kebutuhan seperti; kenaikan upah buruh, pembelian masker dan alat pelindung diri (APD), hingga biaya pembersihan gudang dan sejumlah bangunan kantor.

-

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Dinar Fitra Maghiszha)



Penulis: Dinar Fitra Maghiszha
Editor: Putradi Pamungkas
BERITA TERKAIT

Berita Populer