Baik oknum masyarakat umum atau pun jasa travel menyiasati kebijakan tersebut dengan modus tertentu demi bisa mudik.
Baru-baru ini, pihak kepolisian berhasil membongkar travel yang melayani mudik ke Jawa Tengah, di daerah Kedungwaringin, Kabupaten Bekasi, di perbatasan Bekasi-Kabupaten Karawang, Rabu (29/4/2020) malam.
"Tadi malam dari Polda Metro Jaya dibantu jajaran Polres Kabupaten Bekasi, kami berhasil mengamankan dua kendaraan travel," ucap Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo, kepada wartawan, dikutip Tribunnews.com, Kamis (30/4/2020).
Jasa Ditawarkan Melalui Facebook
Baca: Angin Segar di Tengah Pandemi Covid-19: Mulai Hari Ini Iuran BPJS Kesehatan Turun, Segini Nominalnya
Baca: Sumbang Rp 1,5 M, Greta Thunberg: Seperti Krisis Iklim, Virus Corona adalah Krisis bagi Hak Anak
Lanjut Sambodo, agen travel ini menawarkan jasanya melalui jejaring Facebook.
"Mereka beriklan melalui Facebook dapat mengantarkan orang untuk mudik ke daerah-daerah tertentu di Jawa Tengah," katanya.
Mengetahui modus tersebut, polisi langsung memantau dan mengikuti jasa travel ilegal ini.
Biaya mudik ke Jawa Tengah yang dipatok antara Rp 300 ribu sampai Rp 500 ribu per orang.
"Mereka rata-rata ditarik bayaran Rp 300 sampai Rp 500 ribu per orang. Ada yang ke Purworejo, daerah-daerah Jateng lah," ujar Sambodo.
Biasanya, sopir mengelabuhi petugas dengan mematikan lampu kabin.
Selain itu penumpang dibiarkan merebahkan kursi atau bersembunyi di antara kursi-kursi itu.
Menggunakan Kendaraan Pribadi
Baca: Kontroversi Izin Masuk 500 TKA China, Pemerintah Dinilai Inferior Jika Berhadapan Investor China
Baca: Ramadan di Tengah Pandemi Corona, WNI Norwegia Cerita Ibadah di Masjid Ditiadakan
Pihak berwajib telah mengikuti kendaraan tersebut.
Saat tiba di pos penyekatan Kedungwaringin, polisi memberhentikan mereka, pada pukul 22.30.
Kala itu mobil membawa 8 orang penumpang.
Satu mobil membawa lima penumpang, sementara tiga sisanya di mobil yang satunya.
Jumlah tersebut belum termasuk pengemudi.
Mereka bertujuan ke sejumlah daerah di Jateng.
Selain itu, mobil yang digunakan sebenarnya adlaah mobil pribadi.