Ramadan Saat Pandemi Corona, Sejumlah Daerah Meniadakan Tradisi Sambut Bulan Puasa

Penulis: Febri Ady Prasetyo
Editor: Melia Istighfaroh
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi sahur on the road yang ditiadakan di bulan Ramadhan 2020

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Masyarakat di sejumlah daerah terpaksa meniadakan tradisi menyambut Ramadan karena situasi masih darurat akibat wabah corona atau covid-19.

Selain meniadakan, ada juga penyesuaian tradisi yang sebelumnya rutin dilaksanakan selama Ramadan.

Hal ini terpaksa dilakukan agar mencegah perluasan wabah corona.

Dilansir dari Kompas.com, berikut beberapa tradisi dan ibadah Ramadan yang terpaksa ditiadakan atau disesuaikan.

Tradisi gembrong liwet ditiadakan di Sumedang

Umat muslim di Sumedang, Jawa Barat, memiliki banyak tradisi menyambut Ramadan.
Namun, tradisi-tradisi tersebut terpaksa ditiadakan demi keselamatan.

Salah satu tradisi yang terkenal adalah munggahan gembrong liwet.

Dalam tradisi gembrong liwet, warga Desa Citali berkumpul di lapangan kemudian memasak nasi liwet dan menyantapnya bersama.

"Gembrong liwet merupakan tradisi menyambut bulan suci Ramadan atau seminggu sebelum memasuki bulan suci," kata Kepala Desa Citali Pamulihan Nana Nuryana dikuti dari Kompas.com

Namun, kerumunan dapat memperluas penyebaran virus corona sehingga tradisi itu terpaksa ditiadakan tahun ini.

"Iya, demi keselamatan dan keamanan bersama," katanya.

Tradisi gembong liwet di Sumedang (Kompas.com/Aam Aminullah)

Tidak ada tradisi munggahan di Tasikmalaya

Sementara itu di Tasikmalaya, Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman melarang berbagai acara munggahan warga.

Munggahan adalah tradisi berkumpul bersama sebelum memasuki hari pertama puasa.

"Tahun ini, tidak perlu ada munggahan, berkumpul dan sebagainya. Munggahan atau tradisi berkumpul jelang Ramadan dilarang tahun ini karena kita sedang di masa pandemi corona," kata dia.

Ia juga mengimbau masyarakat untuk tidak ngabuburit atau kumpul warga saat menunggu buka puasa.

Demi keselamatan, masyarakat diminta tetap beribadah di rumah masing-masing.

Warga diminta tarawih di rumah

Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir, meminta masyarakat melaksanakan tarawih di rumah selama masa pandemi corona agar sesuai dengan anjuran Kementerian Agama.

"Sesuai dengan arahan dari Kemenag, kami mengajak warga untuk melaksanakan kegiatan peribadahan selama Ramadhan di rumah, termasuk shalat tarawih," ujar Dony

Halaman
123


Penulis: Febri Ady Prasetyo
Editor: Melia Istighfaroh

Berita Populer