Yordania juga telah mengimbau warganya untuk melaksanakan salat tarawih di rumah.
Tak hanya itu, pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei menyerukan masyarakat untuk tidak menggelar doa bersama.
Raja Arab Saudi, Raja Salman pun telah memerintahkan adanya pemendekan salat tarawih tanpa jamaah di dua masjid suci di Mekah dan Madinah.
Sedangkan di Pakistan, pemerintah tidak melarang salat tarawih berjamaah di masjid namun setiap jamaah harus menjaga jarak sejauh dua meter.
Sementara itu di Yerusalem, otoritas Masjid Al-Aqsa akan menutup rumah ibadah.
Namun adzan akan tetap dikumandangkan sebagai pengingat waktu lima salat wajib.
Di sisi lain, masjid di Britania Raya akan mengadakan acara kajian secara daring melalui aplikasi Zoom, Facebook, dan YouTube.
Zakat merupakan dua dari rukun Islam yang dilaksanakan saat Ramadan tiba.
Di wilayah Uni Emirat Arab, badan amal akan mengirimkan makanan buka puasa kepada orang miskin secara langsung, tidak seperti sebelumnya yang dibagikan di masjid.
Untuk alasan keamanan, para ahli agama dan kesehatan menyarankan masyarakat untuk berzakat secara daring atau online.
Zakat tersebut juga bisa diperuntukkan pada LSM yang membuka donasi terkait penanganan dan pencegahan Covid-19.
Puasa bagi orang yang menderita Covid-19
Bagi orang sakit pada umumnya mereka akan berkonsultasi pada dokter apakah bisa melakukan puasa atau tidak.
Dijelaskan dalam Al-Quran, orang sakit dibebaskan dari puasa dan dapat menebusnya di lain hari dalam waktu satu tahun setelah Ramadan.
Aturan tersebut juga berlaku bagi mereka yang telah lanjut usia dan perempuan hamil.
Beberapa ahli seperti yang diberitakan Al Jazeera mengatakan penderita Covid-19 disarankan tidak melaksanakan puasa Ramadan dan menggantinya nanti ketika sudah sembuh.
Namun jika seseorang dengan gejala Covid-19 yang lebih ringan atau hanya flu biasa, orang tersebut masih bisa berpuasa.
Hari Raya Idul Fitri dirayakan umat muslim seusai melaksanakan puasa Ramadan sebagai hari kemenangan Islam.