Jumlah Kasus Positif Coronavirus di Italia Turun untuk Pertama Kali Sejak Terserang Pandemi Covid-19

Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Archieva Prisyta
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI suasana di Italia yang mulai membaik - Sepasang suami istri berdoa di Gereja St Secundus pada 8 Maret 2020 di Asti, wilayah karantina baru di Italia Barat Laut.

Demonstrasi itu terjadi di beberapa negara bagian AS, Minggu (19/4/2020).

Mereka menuntut agar diberikan kelonggaran terkait pembatasan yang dilakukan untuk mencegah Covid-19.

Demonstran justru berkurumun dan mengabaikan anjuran jaga jarak fisik, seperti yang tampak dalam berita foto AFP.

Demonstran berkumpul di depan gedung Colorado State Capitol selama rapat umum "ReOpen Colorado" di Denver, Colorado, pada 19 April 2020. (Jason Connolly / AFP)

Baca: Otoritas Korea Utara Ungkap Sesungguhnya Ada Kasus Virus Corona di Negaranya: Terjadi Awal Maret

Baca: Korea Utara Terdampak Covid-19, Moon Jae In dan Donald Trump Setuju Berikan Bantuan Kemanusiaan

Sementara itu, Presiden Donald Trump tampaknya mendukung protes terhadap tindakan penguncian yang ketat.

Trump aspirasi untuk membuka negara di Minnesota, Michigan, dan Virginia "terlalu keras", Jumat (17/4/2020).

Bisa dibilang, apa yang disuarakan oleh para demonstran sejalan dengan apa yang direncanakan Trump.

Sebelumnya, Presiden Donald Trump mengatakan Amerika Serikat sudah melewati puncak pandemi Covid-19.

Orang nomor satu di AS itu memperkirakan beberapa wilayah bisa dibuka dari lockdown pada bulan ini.

Dia mengatakan pedoman mengenai pembukaan kembali baru akan diumumkan setelah ia berbicara dengan gubernur.

Hal itu disampaikan Trump dalam sebuah briefing harian di Gedung Putih, diberitakan BBC pada Rabu (16/4/2020).

"Kita akan menjadi anak-anak yang akan kembali, kita semua," kata presiden.

"Kami ingin mengembalikan negara kami."

ILUSTRASI - Pidato Kenegaraan Trump jelang keputusan pemakzulan (MANDEL NGAN / AFP)

Baca: Tak Hanya Donald Trump, Berbagai Tokoh Pertanyakan Peran WHO dan Sayangkan Kedekatan dengan China

Baca: Ilmuwan AS Klaim Virus Corona Bisa Menjadi Penyakit Musiman: Penting untuk Kembangkan Vaksin

"Data menunjukkan bahwa secara nasional, kami telah melewati puncak kasus baru," kata Trump kepada wartawan di Rose Garden, Rabu (16/4/2020) waktu setempat. 

"Semoga itu akan terus berlanjut, dan kami akan terus membuat kemajuan besar."

Presiden mengatakan 3,3 juta Covid-19 tes telah dilakukan dan tes antibodi akan segera tersedia.

Perkembangan ini, katanya, "menempatkan kami pada posisi yang kuat untuk menyelesaikan pedoman bagi negara-negara yang dibuka kembali".

Pemerintahan Trump sebelumnya telah menulis pada 1 Mei sebagai tanggal yang memungkinkan untuk membuka kembali negara itu, tetapi presiden mengatakan beberapa negara mungkin dapat kembali ke keadaan normal lebih awal dari itu.

"Saya pikir itu akan menjadi saat yang sangat menyenangkan," katanya.

Trump mengutip masalah kesehatan mental, mengatakan hotline bunuh diri "melonjak" ketika ekonomi terhenti di tengah pandemi.

Memang jutaan orang Amerika telah kehilangan pekerjaan karena tindakan lockdown di seluruh negeri.

Presiden AS Donald Trump berbicara selama pengarahan harian tentang virus corona baru, COVID-19, di Taman Mawar Gedung Putih pada 15 April 2020, di Washington, DC. (Mandel NGAN / AFP)
Halaman
123


Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Archieva Prisyta
BERITA TERKAIT

Berita Populer