Update Pasien Virus Corona 20 April 2020 di Seluruh Dunia, Total Capai 2.404.555 Kasus

Penulis: Dinar Fitra Maghiszha
Editor: Archieva Prisyta
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Berikut adalah update terbaru pasien virus corona hingga 20 April 2020, FOTO: Siswa Bell High School, Kenia Molina di depan bangunan sekolahnya di Bell, California pada 15 April 2020, yang tetap ditutup karena pandemi virus corona yang mengharuskan siswa melanjutkan pendidikan mereka melalui pembelajaran jarak jauh / kelas online.

Banyak dari mereka yang tinggal di motel atau di rumah keluarga lain, tanpa 'meja yang tenang' yang 'bebas dari gangguan', kata Chait.

Orang tua mereka juga masih harus bekerja untuk membayar biaya pendidikan, sebuah pengorbanan besar memastikan anak-anak mereka punya kesempatan bersekolah.

Terkadang, orang tua mereka menyuruh saudaranya untuk mengawasi anak-anak mereka dalam pengajaran virtual di tempat yang bukan rumahnya.

Ketika pada akhirnya sekolah-sekolah akan dibuka kembali, Gubernur California, Gavin Newsom mengingatkan agar terus menjaga jarak sosial.

Baca: Pemerintah California Minta Para Buruh Pangan Ambil Cuti saat Pandemi COVID-19, Gaji Dibayar Penuh

 

Sejumlah negara di dunia mulai melakukan buka tutup kebijakan pembatasan sosial COVID-19. Langkah uji coba ini dilakukan untuk memperbaiki perekonomian negara. Foto: Seorang perempuan mengenakan masker dan mengendarai sepeda di Hollywood Blvd yang sepi di tengah pandemi virus corona pada 15 April 2020 di Los Angeles, California. (VALERIE MACON / AFP)

Bagaimana dengan guru / pengajar?

Akibat pandemi ini, para guru juga diharuskan beradaptasi dengan cepat belajar menggunakan saluran Youtube dan aplikasi telekonferensi seperti Zoom.

"Mereka (Guru) menjaga agar siswa tetap berada dalam pengajaran, sehingga ke depan kita tak kehilangan enam bulan pembelajaran," kata Chait.

"Aman untuk mengatakan bahwa pendidikan kita telah berubah selamanya," kata guru matematika, Andrew Rowland, yang menciptakan aplikasi pendidikan Classkick.

"Sekarang semakin banyak guru yang dididik bagaimana mereka dapat menggunakan pengajaran virtual secara efektif," tambahnya.

Bagi Molina, perubahan ini kemungkinan akan berlanjut hingga universitas.

Tetapi sebelum itu terjadi, ia telah merasakan aneka perubahan besar termasuk mengubah kehidupan nyata pendidikan ke dalam layar komputer, dan kelulusan sekolah menengahnya, yang dimungkinkan akan diadakan juga secara virtual.

"Itu adalah kenangan yang tak bisa kulupakan," katanya.

"Tapi kita sungguh tidak bisa berbuat banyak akan hal itu," tambahnya.

Adanya penutupan institusi pengajaran juga memengaruhi penyediaan makanan gratis di sekolah yang biasanya menjadi sandaran bagi keluarga kurang mampu.

Itu dijawab oleh distrik sekolah di Los Angeles yang telah menyiapkan 63 titik distribusi makanan gratis dengan total setengah juta makanan per hari.

-

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Dinar Fitra Maghiszha)



Penulis: Dinar Fitra Maghiszha
Editor: Archieva Prisyta
BERITA TERKAIT

Berita Populer