Sebenarnya, kontribusi besar Maverick Vinales sudah terlihat pada MotoGP musim lalu.
Maverick Vinales menjadi pembalap terbaik dari tim Yamaha karena berhasil menempati posisi ketiga.
Rookie Fabio Quartararo menjadi yang kedua, peringkat kelima, kemudian baru disusul Valentino Rossi di peringkat ketujuh.
Pada MotoGP 2019, Vinales meraih dua kemenangan dan tujuh podium.
Dilansir dari Motorplus-online.com, menurut pembalap Spanyol itu, pengembangan yang dilakukan oleh Yamaha dapat mendongkrak top speed motor YZR-M1.
"Yamaha harus meningkatkan top speed lagi, kami telah membuat kemajuan dengan hal itu dan saya merasa optimis," kata Maverick Vinales.
Baca: Idolakan sejak Kecil, Maverick Vinales Sedih Tak Lagi Setim dengan Valentino Rossi pada MotoGP 2021
Baca: Tak Minat Juarai MotoGP Lagi Meskipun Masih Bisa, Ini Alasan Jorge Lorenzo Kekeh Pensiun Balapan
Vinales mengungkapkan para pembalap yang ingin dia kalahkan pada MotoGP 2020.
Ia cukup merasa percaya diri untuk bisa mengalahkan rider andalan Repsol Honda, Marc Marquez, yang tampil garang pada musim lalu.
Rider berjulukan The Baby Alien tersebut membukukan total 18 podium dan 12 kemenangan menggunakan motornya, RC213V.
Semua tim harus 100 persen untuk bisa mengalahkan Marc Marquez, saya akan mencobanya karena itu adalah tujuan saya," katanya menambahkan.
Marc Marquez bukan menjadi satu-satunya target utama Maverick Vinales pada musim ini.
Selain sang juara bertahan, Vinales mengungkapkan hasratnya untuk kembali mengalahkan rekan setimnya sendiri, yakni Valentino Rossi.
"Marc Marquez adalah pembalap yang harus dikalahkan, Rossi juga mempunyai motor yang sama dengan saya, jadi saya juga harus mengalahkannya," tuturnya.
"Selain itu ada Andrea Dovizioso (Ducati) yang juga sangat sulit untuk dikalahkan," kata Maverick Vinales.
Selain itu, dilansir dari GPOne.com, Maverick Vinales mengaku sedih karena Rossi tidak lagi di sisinya dalam satu tim.
Namun, dia juga senang dengan kedatangan Quartararo di tim pabrikan Yamaha.
"Aku senang dengan kedatangan ini [Quartararo], tetapi juga sedih karena bersama Rossi selalu menyenangkan," kata Vinales dikutip dari GPOne.com.
Baca: Bos LCR Honda Lucio Cecchinello Sebut Penundaan MotoGP Bisa Isi Kembali Tenaga Valentino Rossi
Baca: Tak Minat Juarai MotoGP Lagi Meskipun Masih Bisa, Ini Alasan Jorge Lorenzo Kekeh Pensiun Balapan
Vinales mengatakan bahwa pembalap berjuluk The Doctor itu adalah idolanya sejak kecil.
"Rossi telah menjadi idolaku sejak kecil. Aku berumur tiga tau empat tahun ketika melihatnya membalap di kelas 250," kata dia.