Negara G-20 sepakat akan menunda sementara pembayaran utang dari negara-negara miskin untuk memberi kesempatan hidup lebih lama.
Kebijakan moratorium ini akan membebaskan utang lebih dari 20 miliar USD bagi negara-negara tersebut agar bisa fokus terhadap penanganan COVID-19.
Menurut Menteri Keuangan Arab Saudi, Mohammed Al-Jadaan, kebijakan ini berlaku untuk periode setidaknya satu tahun.
Baca: Kanselir Jerman Angela Merkel Resmi Umumkan Rencana Cabut Sejumlah Pembatasan COVID-19
Jerman secara resmi mengumumkan rencana mencabut sejumlah pembatasan yang diberlakukan karena pandemi virus corona atau COVID-19.
Rencana ini apabila terealisasi akan menjadikan Jerman sebagai negara Eropa pertama yang membuka kembali pembatasan tanpa memicu gelombang infeksi baru.
Melalui pengumuman Kanselir Angela Merkel pada Rabu (15/4/2020) waktu setempat, dilansir AFP, pemerintah Jerman akan mencabut sejumlah pembatasan yang telah membuat ekonominya terperosok dalam resesi.
Ia menyebut akan mengizinkan sebagian besar toko untuk beroperasi kembali.
Merkel mengingatkan agar toko-toko tersebut memiliki rencana dan cara-cara untuk menjaga kebersihan.
Namun, kebijakan pembukaan ekonomi ini tidak berlaku bagi pendidikan.
Pasalnya, institusi pendidikan di Jerman masih ditutup sampai 4 Mei 2020.
Adapun larangan mengadakan kegiatan publik berskala besar masih tetap berlaku sampai 31 Agustus 2020.
Sekolah-sekolah di Jerman akan dibuka secara bertahap dengan memprioritaskan bagi siswa yang sudah meninggalkan ujian.
Pemerintah Jerman dengan tegas mendesak warganya untuk selalu memakai masker saat berbelanja ataupun saat menggunakan transportasi umum.
Namun, ketegasan itu nampaknya berbeda dari apa yang dilakukan negara tetangganya, Austria, yang masih berupa imbauan.
Negara Jerman menjadi negara terbesar dari sejumlah negara di Eropa yang mengumumkan kebijakan untuk membuka kembali ekonomi dan aktivitas masyarakatnya.
Pembatasan bisnis di sejumlah negara mengakibatkan prospek ekonomi global merosot.
Menurut IMF, kondisi ini merupakan penurunan ekonomi global terburuk selama seabad penuh yang mengacu pada kerugian dunia yang mencapai 9 Triliun USD.
Saat Jerman sudah masuk dalam masa resesi, output industri Amerika Serikat juga menurun sebesar 6.3 persen, yang merupakan penurunan terbesar selama tujuh dekade.