Sempat Nol Kasus Kematian Akibat Covid-19, China Kembali Cantumkan 1.290 Kasus Kematian, Ada Apa?

Penulis: Nur Afitria Cika Handayani
Editor: Melia Istighfaroh
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Para pekerja medis yang mengenakan alat pelindung memindahkan seorang tersangka pasien virus korona (C) ke rumah sakit lain dari Rumah Sakit Daenam di mana total 16 infeksi sekarang telah diidentifikasi dengan virus corona COVID-19, di daerah Cheongdo dekat kota tenggara Daegu pada 21 Februari 2020 Kasus coronavirus Korea Selatan hampir dua kali lipat pada 21 Februari, naik di atas 200 dan menjadikannya negara yang paling parah terkena dampak di luar China ketika jumlah infeksi yang terkait dengan sekte keagamaan meningkat. YONHAP / AFP

"Apakah Anda benar-benar percaya bahwa angka-angka di negara yang luas ini, disebut China, dan mereka memiliki sejumlah kasus dan kematian tertentu, apakah ada yang benar-benar percaya akan hal itu?" kata Trump seperti dikutip Reuters.

Sementara, beberapa ahli percaya angka kematian di banyak negara lain juga tidak menunjukkan angka sebenarnya.

Sebab, beberapa orang yang meninggal karena Covid-19 tanpa diuji atau pergi ke rumahsakit, jadi tidak termasuk dalam penghitungan.

Hingga Jumat (17/4/2020), angka kematian di Kota Wuhan, China akibat Covid-19 berjumlah 3.869 orang.

Kota tempat virus corona pertama kali muncul akhir tahun lalu ini menambahkan 1.290 kematian akibat Covid-19 dari sebelumnya sebanyak 2.579 orang meninggal per Kamis (16/4) lalu.

Seiring tambahan angka kematian di Wuhan, Ibu Kota Provinsi Hubei, China pun merevisi jumlah orang meninggal akibat virus corona secara nasional pada Jumat (17/4) menjadi 4.632 orang.

Revisi tersebut mengikuti spekulasi yang beredar luas, bahwa jumlah kematian akibat virus corona di Wuhan secara signifikan lebih tinggi dari yang pemerintah setempat laporkan.

Gejala Baru Virus Corona

Gejala virus corona kini tak hanya identik dengan sesak napas dan batuk.

Namun ada juga yang tidak merasakan gejala virus corona.

Baru-baru ini, ahli Prancis mengatakan virus corona atau Covid-19 ini juga dapat menyebabkan gejala dermatologis.

Gejala ini menyebabkan kulit kemerahan yang kadang menyakitkan hingga gatal-gatal.

Para ahli Prancis menduga kemunculan hal ini menjadi gejala baru Covid-19.

Diduga gejala dermatologis ini dapat muncul tanpa disertai gejala pernapasan.

Inilah bedanya gejala virus corona dan flu biasa, gejalanya mirip namun ada perbedaan khusus. (via intisari)

Tak hanya itu, mereka juga menyoroti tentang lesi kulit yang mungkin menjadi tanda Covid-19 lainnya.

Lesi kulit merupakan jaringan kulit yang tumbuh abnormal di permukaan maupun di bawah permukaan kulit.

Baca: Ayo Kenali 10 Gejala Inti pada Tubuh yang Terinfeksi Virus Corona

Baca: Selain Tak Bergejala, Virus Corona Punya Gejala Baru Lainnya, Gatal-gatal hingga Merasa Lelah

Di samping gejala pada kulit, rupanya Covid-19 juga memiliki gejala lainnya antara lain :

Kelelahan Berlebihan

Dikutip dari Kompas.com, seorang pria dari Silver Spring, Maryland merasa sangat lelah hingga hampir tak bisa berjalan.

Padahal ia tidak merasakan demam, namun ia mengaku kedinginan.

Halaman
123


Penulis: Nur Afitria Cika Handayani
Editor: Melia Istighfaroh
BERITA TERKAIT

Berita Populer