Banyak keluarga kurang mampu kekurangan fasilitas komputer maupun akses internet.
California adalah salah satu negara bagian di AS yang pertama kali menutup sekolah pada pertengahan Maret.
Infeksi COVID-19 telah merenggut setidaknya 900 orang di California.
Inilah yang kemudian dijawab oleh sekolah-sekolah di pedalaman AS yang bekerjasama dengan jasa penyedia internet, agar membuat keluarga yang tak mampu dapat segera mengakses internet.
Di Amerika Serikat (AS), kesenjangan teknologi menyebabkan ribuan siswa kurang mampu kehilangan kesempatan mengikuti pelajaran selama berminggu-minggu.
Baca: Nasib Pelajar Kurang Mampu di Amerika Serikat: Tak Punya Laptop, Pengajaran Tertunda
Banyaknya sekolah dan universitas di AS yang tutup pada tahun akademik, membuat siswa di Los Angeles, AS menyelesaikan tahun terakhirnya melalui pengajaran daring alias kuliah online / kuliah di rumah.
Sebagian dari mereka mendapatkan bantuan fasilitas komputer yang disumbang dari distrik tempat mereka belajar.
Satu diantaranya, Kenia Molina bercerita kepada AFP, Sabtu (18/4/2020), perihal kesulitannya mendapatkan fasilitas teknologi di negaranya.
Molina adalah satu dari 400 siswa di sekolahnya yang mendapatkan bantuan komputer untuk mengikuti kelas, menyerahkan tugas, dan mengikuti ujian.
"Ini sangat penting ... bagi siswa yang tak punya akses ke internet bahkan tak punya perangkat apa pun, mereka bahkan tak mampu membeli gawai apa pun," kata Molina, mengenakan masker dan sarung tangan pelindung sembari menerima bantuan laptop dari distriknya.
Diketahui, komputer gratis diberikan oleh distrik sekolah di Los Angeles, California -wilayah terbesar kedua di AS- untuk membantu para pelajar kurang mampu.
"Ini membantu kami untuk tetap berada di sana dan terhubung satu sama lain," tambah Molina.
Inilah nasib mahasiswa angkatan 'virus corona' tahun 2020, -sebuah kiasan dari jalur pelajar yang akan atau baru lulus sekolah dan masuk perguruan tinggi pada masa pandemi COVID-19-, yang kurang mampu di Amerika Serikat.
Baca: New York Beri Sinyal Akan Cabut Lockdown COVID-19, Buka Kembali Bisnis dan Sekolah
Andes Chait, seorang murid Telfair Primary mengatakan ada beberapa zona sekolah dimana satu dari lima murid tidak memiliki rumah sendiri.
Banyak dari mereka yang tinggal di motel atau di rumah keluarga lain, tanpa 'meja yang tenang' yang 'bebas dari gangguan', kata Chait.
Orang tua mereka juga masih harus bekerja untuk membayar biaya pendidikan, sebuah pengorbanan besar memastikan anak-anak mereka punya kesempatan bersekolah.
Terkadang, orang tua mereka menyuruh saudaranya untuk mengawasi anak-anak mereka dalam pengajaran virtual di tempat yang bukan rumahnya.
Ketika pada akhirnya sekolah-sekolah akan dibuka kembali, Gubernur California, Gavin Newsom mengingatkan agar terus menjaga jarak sosial.
Baca: Pemerintah California Minta Para Buruh Pangan Ambil Cuti saat Pandemi COVID-19, Gaji Dibayar Penuh