Inilah Alasan Penderita Obesitas Rentan Terserang Virus Corona

Penulis: Ika Wahyuningsih
Editor: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Pria Gemuk.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Peneliti menyebutkan orang-orang yang menderita obesitas rentan terjangkit virus corona.

Dikutip dari ABS Specialist, Selasa (14/4/2020), Pusat Pencegahan dan Penanganan Wabah (CDC) Amerika Serikat mengumumkan daftar kelompok yang beresiko tinggi terpapar virus corona.

Kelompok yang terbilang rentan terjangkit adalah lansia, pengidap gangguan imunitas, dan orang dengan obesitas atau kelebihan berat badan.

Baca: Buntut Mahasiswa UNS Solo Terkonfirmasi Positf Corona, 6 Mahasiswa Lain Karantina Mandiri 14 Hari

Baca: Hari Ini dalam Sejarah, 17 April 1815 - Berhentinya Letusan Erupsi Gunung Tambora di Kep Sumbawa

Menyerang anak muda

Berdasarkan informasi dari Reuters, Profesor Jean-François Delfraissy yang mengepalai dewan ilmiah yang memberi nasihat kepada Pemerintah Perancis mengenai epidemi virus corona menerangkan, sebanyak 17 juta dari 67 juta warga Perancis secara serius berisiko dari virus corona karena usia, penyakit yang sudah ada sebelumnya, atau obesitas.

“Virus ini mengerikan, bisa menyerang anak muda, khususnya anak muda yang gemuk.

Mereka yang kelebihan berat badan benar-benar perlu berhati-hati,” ujar Delfraissy kepada radio Franceinfo.

"Itulah sebabnya kita khawatir tentang teman-teman kita di Amerika, di mana masalah obesitas diketahui dan di mana mereka mungkin memiliki masalah paling besar karena obesitas," katanya mengimbuhkan.

Delfraissy mengungkapkan, 88 persen dari mereka yang terpapar Covid-19 hanya menderita gejala mirip flu yang parah.

Tak hanya itua, tingkat kematian untuk orang muda yang memasuki rumah sakit dengan penyakit pernapasan Covid-19 yang parah sekitar 2 persen, namun itu meningkat menjadi 14 persen untuk orang-orang yang lebih rapuh.

Kategori rentan pneumonia

Orang yang mempunyai berat badan berlebih dan obesitas lebih rentan terkena pneumonia dibanding mereka yang mempunyai berat normal.

CDC secara spesifik berujar jika mereka yang mempunyai indeks massa tubuh (IMT) lebih dari 40 meiliki risiko lebih berbahaya dibanding mereka yang menunjukkan IMT ideal.

Baca: 46 Nakes RSUP Kariadi Terpapar Virus Corona, Ini Pesan Mereka: Ayo Bersama Hadapi Covid-19

Baca: Buntut Mahasiswa UNS Solo Terkonfirmasi Positf Corona, 6 Mahasiswa Lain Karantina Mandiri 14 Hari

IMT merupakan angka penilaian standar guna menentukan berat badan seseorang masuk dalam kategori normal, kurang, berlebih atau obesitas.

Angka IMT dihitung berdasar tinggi dan berat badan.

Bisa diambil contoh si A mempunyai tinggi 177 cm dan berat 70 kg maka angka IMT nya 22,3 dan masuk kategori sehat.

IMT masuk dalam kategori sehat jika berada di kisaran 18,5 sampai 22,9.

Sekarang ini sudah mudah untuk tahu tentang IMT sebab banyak aplikasi kalkulator penghitung IMT.

Untuk hasil pasti dan akurat alangkah baiknya jika hal tersebut dikonsultasikan dengan dokter atau ahli gizi.

Risiko pengidap obesitas

Halaman
123


Penulis: Ika Wahyuningsih
Editor: Putradi Pamungkas
BERITA TERKAIT

Berita Populer