Yang perlu diperhatikan, tanda-tanda yang berpotensi sebagai gejala Covid-19 itu muncul dan tak juga hilang setelah seminggu atau lebih.
Jika terasa lebih memburuk, maka patut curiga itu merupakan gejala Covid-19, dan sebaiknya segera memeriksakan diri.
Pada beberapa pasien, saat kondisi memburuk, mengalami sejumlah kondisi darurat.
CDC memberikan peringatan, jika tubuh tidak mampu untuk bangun atau beranjak dari posisi berbaring, atau kehilangan respons, hal ini bisa jadi tanda serius jika Anda membutuhkan perawatan segera.
Saat seseorang menunjukkan gejala di atas disertai bibir biru, sulit bernapas, dan nyeri dada, maka harus segera mencari bantuan.
Pada mulanya, para peneliti tidak menganggap diare atau masalah lambung sebagai tanda Covid-19.
Namun seinring berjalannya waktu, pendapat itu pun berubah.
"Dalam sebuah penelitian di China, di mana mereka melihat beberapa pasien yang paling awal, sekitar 200 pasien, ditemukan gejala pencernaan (gastrointestinal," ujar Kepala Koresponden Medis CNN Dr. Sanjay Gupta.
Studi tersebut menunjukkan, ketika gejala awal terinfeksi, sebagian pasien terinfeksi mengalami masalah pencernaan seperti diare dan seringkali tak disertai demam.
Pasien yang mengalami masalah pencernaan kebanyakan terlambat menjalani uji Covid-19 dibandingkan pasien yang mengalami gejala sesak napas.
Penelitian itu juga menunjukkan mereka (yang mengalami gejala masalah pencernaan) membutuhkan waktu lebih lama untuk menyingkirkan virus dari tubuhnya.
Penelitian di China, Korea Selatan, dan beberapa negara lain memberikan hasil, sekitar 1 hinga 3 persen penderita Covid-19 juga mengalami gejala konjungtivitis atau mata merah muda.
Saat kondisi tersebut terjadi, maka sudah ada indikasi penularan.
Konjungtivitis terjadi akibat peradangan karena adanya virus pada lapisan jaringan tipis dan transparan yang menutupi bagian putih mata dan bagian dalam kelopak mata yang disebut konjungtiva.
Kondisi mata merah muda perlu dicurigai menjadi tanda viirus corona ketika diikuti beberapa tanda lain seperti demam, batuk, atau sesak napas.
Hilangnya kemampuan dalam mencium bau dan rasa bisa menjadi gejala tak biasa pada penderita Covid-19 dengan tingkatan kasus ringan hingga sedang.