Melihat Kepatuhan Warga Inggris saat Pandemi Covid-19: Tak Lakukan Perjalanan dan Tetap di Rumah

Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI kepatuhan warga Inggris memakai masker - Antisipasi penyebaran virus corona, pemilihan lokal di Inggris terpaksa harus ditunda selama setahun hingga Mei 2021. Foto: Seorang pria menggunakan masker di depan Istana Buckingham

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Pandemi Covid-19 telah mengubah kehidupan di berbagai negara, tak terkecuali Inggris.

Sejak diberlakukan lockdowon, kehidupan di Inggris benar-benar berbeda dari biasanya.

Meski demikian, masyarakat di sana tetap patuh dengan kebijakan pemerintah yang meminta untuk tetap di rumah saja.

Diberitakan TribunnewsWIki.com dari BBC, Selasa (14/4/2020), berikut ini adalah kepatuhan warga di Inggris setelah adanya lockdown untuk mengatasi penyebaran pandemi virus corona.

Mematuhi Physical Distancing

ILUSTRASI Jaga jarak - Penduduk, yang memakai masker wajah sebagai tindakan pencegahan terhadap penyebaran virus corona COVID-19, mempraktikkan social distancing ketika mereka menunggu untuk diuji di pusat pengujian cepat sementara dekat rumah sakit Bach Mai di Hanoi pada 31 Maret 2020. (VATSYAYANA / AFP)

Baca: Peneliti di Inggris Ungkap Social Distancing Bisa Cegah Penularan Covid-19 hingga Puluhan Juta Orang

Baca: Inggris Berlakukan Denda saat Lockdown, Boris Johnson: Tak Ada PM yang Ingin Lakukan Ini

Tujuan dari dilakukannya Lockdown adalah untuk membatasi penyebaran virus.

Sejak lockdown dimulai pada 23 Maret, jumlah orang yang dites positif virus corona telah melonjak dari 6.650 menjadi lebih dari 80.000.

Tetapi para penasihat pemerintah mengatakan ada bukti bahwa kepatuhan publik terhadap langkah-langkah tersebut mulai berdampak.

Orang-orang juga beradaptasi dengan cara mereka menggunakan layanan kesehatan.

Orang Inggris tak lagi datang langsung ke fasilitas kesehatan, melainkan melakukan panggilan ke hotline.

Pada bulan Maret, jumlah orang yang menghadiri A&E turun, sementara jumlah panggilan yang dilakukan ke 111 (hotline NHS) mencapai rekor tertinggi.

Tak Melakukan Perjalanan dan Lebih Banyak di Rumah

Suasana di pusat perbelanjaan di Market Street, Manchester, Inggris pada 14 Maret 2020 (PAUL ELLIS / AFP)

Baca: Setelah Panic Buying Borong Tisu Toilet, Kini Warga AS Berbondong-bondong Beli Pencukur Jenggot

Baca: AS-China Saling Tuding, PM Singapura Sempat Berseru Dunia Akan Cari Pemimpin Lain Tangani Covid-19

Penggunaan transportasi oleh publik telah menurun secara drastis selama beberapa minggu terakhir.

Meskipun tren ini sebenarnya dimulai sebelum tindakan lockdown diumumkan oleh perdana menteri, karena banyak orang mulai bekerja dari rumah.

Penggunaan transportasi secara keseluruhan turun 60% antara awal Februari dan awal April, kata Departemen Transportasi Inggris.

Sementara itu, perjalanan ke taman dan pantai pada tanggal 5 April, hari Minggu kedua dari penutupan, adalah 29% lebih rendah dari biasanya menurut data analisis Google.

Kualitas Udara jadi Lebih Baik

Tingkat polusi udara di Inggris telah menurun secara signifikan dalam minggu-minggu sejak negara tersebut lockdown.

Tingkat nitrogen dioksida (NO2) telah turun di Inggris, dengan rata-rata harian turun hampir 40% pada periode yang sama tahun lalu.

NO2, dilepaskan dari knalpot mobil, adalah polutan udara yang serius.

Halaman
12


Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Putradi Pamungkas
BERITA TERKAIT

Berita Populer