Bagaimana kisah perjuangannya hingga bisa sembuh dari virus corona?
Sebelumnya, orang tua dan lansia disebut-sebut merupakan golongan yang paling rentan tertular virus corona.
Orang tua rentang karena selain umur, kesehatan dan kekebalan tubuh mereka sudah melemah.
Baca: Indonesia Belum Capai Puncak Pandemi Corona, Ahli Sudah Ingatkan Potensi Gelombang Wabah Kedua
Baca: Para Ilmuwan Ungkap Kemampuan Daya Rusak Virus Corona Setara SARS dan HIV yang Digabung Jadi Satu
Meskipun terinfeksi virus corona, orang tua dan lansia masih memiliki harapan untuk tetap sembuh.
Seperti kisah wanita 71 tahun bernama Ruretno Sari asal Bekasi ini.
Ruretno bisa membuktikan bahwa usia tak membuatnya 'kalah' dari Covid-19.
Ruretno Sari, yang sebelumnya merupakan pasien positif corona atau Covid-19, kini bisa kembali menghirup udara segar, setelah sebelumnya menjalani perawatan di beberapa rumah sakit karena tertular virus Covid-19.
Pada tanggal 30 Maret 2020, Ruretno dinyatakan sembuh setelah menjalani perawatan di RS Siloam Bekasi, perusahaan milik grup Lippo.
Wanita yang memiliki sembilan cucu itu, kini kembali ke pelukan keluarganya, meski dia harus ditinggalkan oleh sang suami, yang terlebih dulu terserang virus menular itu.
Sang suami bernama Gunawan Soebroto dinyatakan meninggal oleh pihak rumah sakit, setelah menjalani perawatan selama lima hari karena virus corona.
Sang suami, kata dia, terlebih dulu mengidap virus yang pertama kali muncul di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China itu.
Sekali pun, sang suami dan dirinya tidak menyadari karena terpapar virus corona.
Terlebih, sang suami tidak pernah terserang penyakit semasa hidup.
"Jadi pada tanggal 12 Maret 2020 adalah hari awal suami saya mulai merasa sakit flu dan batuk."
"Karena hal itu, sore harinya saya langsung membawa suami saya ke dokter pada hari Kamis," kata Ruretno dalam keterangannya, Minggu (12/4).
Namun demikian, meski sudah berobat suaminya itu tetap saja tidak sembuh.
Kemudian pada tanggal 14 Maret 2020, dirinya pun mengalami hal serupa seperti yang dirasakan oleh sang suami.
"Seluruh badan saya sakit, begitu juga suami saya, kepala sakit, badan sakit.
Untuk jalan saja benar-benar sakit, sampai-sampai saya harus diponggoh oleh anak-anak saya.