Covid-19 Sudah Masuk Pedalaman Amazon, Bocah 15 Tahun Meninggal jadi Korban, Diduga Ini Penyebabnya

Penulis: Abdurrahman Al Farid
Editor: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penduduk Waiapi melihat sebuah pesawat terbang di langit di Amapa, Brasil pada 15 Oktober 2017.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Kasus penyebaran virus corona semakin banyak di seluruh dunia.

Dilansir oleh worldmeter.info, hingga Minggu (12/4/2020) sore, kasus positif virus corona sudah mencapai 1.786.769 kasus.

Dari kasus tersebut dilaporkan bahwa kasus kematian mencapai 109.275 kasus dan 405.726 orang dinyatakan sembuh.

Tercatat sudah 212 negara melaporkan kasus positif virus corona.

Laporan terbaru Covid-19 ini bahwa sudah masuk ke dalam pedalaman Amazon di Brasil.

Baca: Geger Bansos Corona yang Cantumkan Syarat Agama, Kepala Dinas Kena Tegur Gubernur Bangka Belitung

Baca: Seorang Pria di Semarang Pukul Perawat yang Ingatkan Pakai Masker, Korban Trauma dan Lapor Polisi

Dilansir oleh tribunnews.com yang mengutip Japan Times, laporan tersebut menyatakan bahwa seorang bocah dari suku pedalaman Amazon di Brazil yang meninggal dunia setelah dites positif Covid-19.

Bocah tersebut berusia 15 tahun merupakan warga suku Yanomami.

Berita kematiannya pun telah diumumkan oleh pemerintah Brasil pada Jumat (10/4/2020) lalu.

Menurut pemerintah Brasil, remaja tersebut sempat dirawat di unit perawatan intensif (ICU) Rumah Sakit Umum Roraima di Boa Vista, ibu kota negara bagian Roraima, sejak 3 April 2020 silam.

Setelah mendapatkan perawatan, remaja laki-laki itu meninggal dunia karena komplikasi pernapasan yang parah pada Kamis (9/4/2020) malam waktu setempat.

Karena kasus ini, sontak menimbulkan kekhawatiran pemerintah akan kerentanan kesehatan pada warga suku Yanomami lainnya.

"Hari ini kami memiliki kasus yang dikonfirmasi di Yanomami, dan itu sangat mengkhawatirkan kami," kata Menteri Kesehatan Brazil, dikutip dari cnn.com.

"Ini jadi perhatian pemerintah terhadap kesehatan masyarakat adat."

Peristiwa ini ternyata bukan merupakan hal yang luar biasa.

Hal tersebut lantaran Kementerian Kesehatan Brazil sangat tahu bahwa masyarakat adat yang tinggal terpencil di hutan hujan Amazon sangat rentan terhadap penyakit dari luar wilayahnya.

ilustrasi suku amazon. (ist via Intisari)

Lalu bagaimana bisa remaja tersebut terinfeksi Covid-19?

Suku yang tinggal di pedalaman hutan Amazon merupakan suku yang sangat tertutup dari dunia luar.

Menurut kelompok hak asasi Yanomami remaja korban pertama virus corona itu sempat bertemu sejumlah orang sebelum jatuh sakit.

Bahkan itu terjadi tepat sebelum dia menunjukkan gejala corona.

Sementara itu, Asosiasi Hutukara menilai karena perawatan medis tidak memadai menjadi alasan lain remaja malang itu meninggal dunia.

Sebab, menurut mereka remaja itu dirawat di rumah sakit selama dua minggu tanpa diagnosa yang jelas.

ilustrasi (RSUD Sawerigading via TribunPalopo)
Halaman
12


Penulis: Abdurrahman Al Farid
Editor: Putradi Pamungkas
BERITA TERKAIT

Berita Populer