Sejauh ini, virus corona adalah penyakit yang menyerang sistem pernapasan manusia.
Satu-satunya cara seseorang bisa terinfeksi virus corona adalah melakukan kontak langsung dengan penderita Covid-19.
Misalnya berjabat tangan, serta terkena cipratan saliva dari batuk maupun bersin dari penderita Covid-19.
Sayangnya informasi bahwa remaja bisa terhindar dari terinfeksi virus corona adalah salah besar.
Setiap tingkat usia memiliki risiko yang sama dalam hal penularan virus corona.
4. Tak miliki gejala berarti bebas virus corona
Center for Disease Control and Prevention (CDC) menyatakan seseorang mungkin tidak akan merasakan gejala jika dirinya telah terpapar virus corona,
Bahkan sejak 2-14 hari orang tersebut melakukan kontak langsung dengan penderita Covid-19.
Sehingga bisa saja seseorang tidak menujukkan gejala Covid-19 namun sebenarnya telah terinfeksi virus corona.
Jika kalian merasa demam, batuk kering, dan kesulitan bernapas, segera periksakan diri ke rumah sakit rujukan corona terdekat.
Jangan berlebihan menggunakan disinfektan, apalagi hingga ke seluruh tubuh.
Mengonsumsi alkohol juga tidak akan membuat seseorang menjadi kebal terhadap virus corona.
Jika kalian sudah terinfeksi dan tidak mengetahui hal tersebut sebelumnya, menggunakan disinfektan tidak ada artinya lagi bukan?
Disinfektan hanya bisa membunuh virus yang berada di luar tubuh, bukan yang telah berkembang biak di dalam tubuh.
Hingga artikel ini diunggah, vaksin virus corona masih dalam perkembangan dan proses uji coba.
Dr. Robert Amler, pekerja medis CDC mengatakan vaksin pneumonia tidak akan bisa mencegah seseorang menderita Covid-19.
Meskipun keduanya sama-sama penyakit yang menyerang sistem pernapasan manusia.
Jadi jangan pergi ke rumah sakit dan meminta dokter memberikan kalian vaksin pneumonia untuk mencegah Covid-19.