Profesor Asal Indonesia Beri Kabar Gembira Wabah Covid-19 Bisa Berakhir Akhir April, Ini Syaratnya

Penulis: Abdurrahman Al Farid
Editor: Melia Istighfaroh
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas kesehatan melakukan rapid test Covid-19 massal di Stadion Patriot, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (25/3/2020). Rapid test massal tersebut dilakukan terhadap orang-orang yang berisiko tinggi terpapar dan dimaksudkan untuk mengidentifikasi penyebaran virus corona atau Covid-19. (AFP/Rezas)

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Kabar gembira kembali disampaikan oleh ahli dari Indonesia yang menyebut wabah virus corona bisa berakhir akhir bulan April ini.

Namun hal tersebut bisa terjadi dengan syarat yang harus dilakukan oleh masyarakat Indonesia.

Kasus virus corona di Indonesia semakin hari selalu terjadi peningkatan.

Dilansir oleh Covid19.go.id, hingga Rabu (8/4/2020), sudah ada 2.956 kasus terkonfirmasi.

Sementara itu sudah ada 240 orang yang meninggal dunia dan 222 orang yang dinyatakan sembuh.

Baca: Kabar Gembira! Pemerintah Indonesia Sudah Kantongi Obat Produksi Dalam Negeri untuk Virus Corona

Baca: UPDATE Kasus Virus Corona Terbaru di Indonesia Rabu 8 April 2020: 2.956 Terkonfirmasi

Karena banyaknya kasus yang terjadi di Indonesia, para ahli dan peneliti pun mengkaji tentang wabah Covid-19 ini.

Di antara peneliti tersebut ialah Prof Hadi Susanto.

Hadi Susanto merupakan peneliti yang tergabung dalam anggota Simcovid.

Hadi Susanto menyampaikan jawaban tentang rasa penasaran publik mengenai kapan wabah corona ini bisa berakhir di Indonesia.

Penduduk, yang memakai masker wajah sebagai tindakan pencegahan terhadap penyebaran virus corona COVID-19, mempraktikkan social distancing ketika mereka menunggu untuk diuji di pusat pengujian cepat sementara dekat rumah sakit Bach Mai di Hanoi pada 31 Maret 2020. (VATSYAYANA / AFP)

Prof. Hadi Susanto menjelaskan prediksi wabah corona berakhir di Indonesia.

"Sebelum menjawab pertanyaan, saya mau menyampaikan dulu bahwa saat ini banyak tiap kampus, para ahli mengeluarkan prediksi masing-masing.

"Saya ingin menyampaikan bahwa kita harus memakai informasi yang disampaikan itu pada tahap kualitatif, kita jangan menganggap itu kuantitatif," jelas Prof. Hadi Susanto dikutip dari kanal YouTube 'TvOneNews' (6/4/2020).

Hadi Susanto juga menjelaskan alasan di baliknya.

"Karena, bahkan informasi yang paling sederhana, misalkan satu orang terinfeksi sampai dia sembuh, itu dia menginfeksi berapa orang kita pasti belum tahu.

"Kemudian berapa lama orang itu sakit sampai sembuh, atau dia sakit sampai meninggal. Informasi-informasi dasar ini kita masih belum ada, sehingga para pemodel, para peneliti menggunakan data kira-kira," jelas anggota Simcovid tersebut.

Prof. Hadi Susanto menjelaskan prediksi wabah corona berakhir. (YouTube/ TvOneNews)

Dikatakan kalau sekarang kebanyakan peneliti mengggunakan parameter data dari China atau negara yang sudah terdampak lebih dulu.

Dengan begitu, wajah jika banyak peneliti yang menghasilkan prediksi akhir wabah corona yang berbeda.

Kemudian, dari hasil pengamatan yang dilakukan, Hadi Susanto pun menjawab kapan wabah virus corona ini bakal reda.

"Dari beberapa penelitian kolega-kolega di Indonesia yang saya baca, saya mungkin lebih enak mengatakan kalau paling cepat, itu kalau kondisi yang ideal, paling cepat itu akhir bulan April atau pertengahan bulan Mei.

"Itu paling cepat," jelas Hadi Susanto.

Halaman
12


Penulis: Abdurrahman Al Farid
Editor: Melia Istighfaroh

Berita Populer