Bos MotoGP Carmelo Ezpeleta Sebut MotoGP 2020 Bergantung pada Vaksin Corona

Penulis: Febri Ady Prasetyo
Editor: haerahr
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

CEO Dorna Sports, Carmelo Ezpeleta, mengatakan kejuaraan dunia MotoGP bergantung ketersediaan vaksin yang akan mencegah penyebaran virus corona

"Semua tergantung pada perkembangan situasi di seluruh dunia. Ketika sudah melihat lampu hijau, kita segera bereaksi. Kita akan menggelar ronde yang dapat kita selenggarakan musim ini," kata dia.

Ezpeleta menyebut bahwa aspek keamanan dan kesehatan setiap orang terlibat sangat penting.

Jika seseorang terinfeksi ketika menonton MotoGP, maka kejuaraan tersebut bisa dicela selamanya.

Baca: Motor MotoGP 4-Tak: Mengenal Sejarah Honda RC213V, Yamaha YZR-M1, dan Ducati Desmosedici GP

Baca: Ducati Bakal Tolak Jorge Lorenzo Seandainya Minta Kembali untuk MotoGP 2021

Namun, seandainya musim 2020 benar-benar dibatalkan, Ezpeleta mengatakan kejuaraan ini akan tetap bertahan.

Dorna akan tetap menyiapkan MotoGP 2021 sebaik-baiknya.

Sementara itu berbagai hal dilakukan untuk mengisi jeda MotoGP, misal dengan mengadakan balap virtual MotoGP.

Umumnya, penundaan MotoGP 2020 dianggap menguntungkan Marc Marquez karena memberi waktu untuk penyembuhan cedera bahunya.

Namun, jeda MotoGP juga memiliki dampak positif bagi pembalap Monster Energy Valentino Rossi.

Dilansir dari Crash.net, bos LCR Honda Lucio Cecchinello merasa penundaan MotoGP akan memberi waktu Valentino Rossi mengisi kembali tenaganya.

Valentino Rossi, Franco Morbidelli, dan Francesco Bagnaia berlatih bersama di MotoRanch VR46 karena MotoGP Qatar dibatalkan (Instagram.com/vr46ridersacademyofficial)

Baca: Meski Untungkan Marc Marquez, Alberto Puig Sebut Penundaan MotoGP Tak Untungkan Honda

Baca: Sedih Kalender MotoGP 2020 Berantakan karena Wabah Corona, Valentino Rossi Pilih Opsi Ini

Saat ini pembalap Italia tersebut sudah berumur 41 tahun dan menjadi yang paling senior di kelas premier.

Tidak hanya Rossi, tetapi pembalap LCR Honda Cal Crutchlow juga bisa mengisi kembali tenaganya.

Sama seperti Rossi, Cal juga belum menentukan nasibnya apakah tetap lanjut setelah musim 2020 atau pensiun.

"Saya pikir jeda ini dapat mengisi kembali sedikit tenaga, khususnya bagi para pembalap yang berpikir akan berhenti membalap," kata Cecchinello dikutip dari Crash.net.

"Saya kira momen ini dapat membuat mereka berpikir lagi, karena mereka mungkin sadar bahwa tanpa motor (MotoGP) mereka akan bosan berada di rumah tanpa ada yang dikerjakan," dia menambahkan.

Mungkin Valentino Rossi juga akan merasa bosan karena beberapa waktu yang lalu dia juga mengatakan bakal rindu ritual yang selalu dilakukannya sebelum membalap.

Bos LCR Honda Lucio Cecchinello (Instagram.com/luciocecchinellolcr)

Jika lanjut membalap, juara kelas premier tujuh kali tersebut harus segera mencari tim baru karena posisinya sudah digeser Fabio Quartarao.

Tim pabrikan Yamaha memilih mempertahankan Maverick Vinales dan merekrut Quartarato daripada menunggu Rossi yang belum mau memberi keputuskan karier setelah musim 2020.

Baca: Bisa Menang di Balap Virtual MotoGP, Alex Marquez Mengaku Dibantu Pembalap E-Sport Indonesia

Baca: Tak Mau Ganggu Musim 2021, Bos Dorna Carmelo Ezpeleta Putuskan Kurangi Jumlah Seri MotoGP 2020

Namun, Cecchinello juga berharap MotoGP 2020 juga segera bisa dimulai.

"Jika kita dapat memulai pada akhir Juni atau awal Juli, akan jadi sangat baik," ucapnya.

Hanya saja, mungkin tidak semua seri MotoGP 2020 dapat digelar.

"Penting bagi kita untuk menggelar setidaknya setengah [dari seluruh seri] dari kejuaraan itu. Jika kita dapat kembali ke sirkuit pada Juli, saya pikir kita masih punya waktu menggelar 12-14 seri," dia menjelaskan.

(TribunnewsWiki/Febri)



Penulis: Febri Ady Prasetyo
Editor: haerahr
BERITA TERKAIT

Berita Populer