Wajib Diketahui Bahaya Semprotan Disinfektan, Picu Iritasi Kulit hingga Gangguan Organ, Tak Efektif

Penulis: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anggota tim medis menyemprotkan disinfektan untuk membersihkan tempat di luar tempat suci Imam Reza, setelah wabah coronavirus, di Mashhad, Iran

Cara tersebut disebut dapat menyebabkan iritasi kulit.

Penyemprotan alkohol atau klorin juga berbahaya untuk mukosa mulut, hidung, dan mata.

"Mata bisa iritasi, memerah, pada orang dengan kulit sensitif bisa terjadi dermatitis kontak atau kelainan pada kulit akibat kontak dengan zat kimia tersebut."

"Kalau dihirup bisa sesak napas, kalau tertelan akan muntah," ungkap dia.

Baca: Masyarakat Diimbau Pakai Masker Kain Saat di Luar Rumah, Bisa Tangkal Virus Corona hingga 70 Persen

Baca: Harimau di New York Positif Virus Corona, Apakah Bisa Tularkan ke Manusia? Ini Penjelasan Ahli

Paparan tinggi bahan kimia tersebut dalam jangka waktu lama juga bisa menyebabkan terjadinya perubahan struktur dalam tubuh yang bisa berujung pada kanker, dan gangguan organ, seperti gangguan fungsi hati.

"Akhirnya bisa berujung pada kanker karena sebagian dari bahan ini disebut sebagai karsinogenik, tentu tergantung paparannya."

"Sebentar mungkin tidak masalah, tapi dalam waktu lama bisa menyebabkan gangguan organ.

Kalau zat biasanya liver yang terganggu," papar Ari.

Seorang staf medis ambulans menyemprotkan disinfektan pada koleganya setelah tiba di Rumah Sakit Palang Merah Wuhan dengan seorang wanita tua, yang pulih dari COVID-19, di Wuhan di provinsi Hubei tengah Cina pada 30 Maret 2020, setelah pembatasan perjalanan ke kota berkurang setelah lebih dari dua bulan terkunci karena wabah coronavirus COVID-19. Wuhan, kota di Cina tengah tempat virus korona pertama kali muncul tahun lalu, sebagian dibuka kembali pada 28 Maret setelah lebih dari dua bulan isolasi total hampir untuk populasi 11 juta. (Hector RETAMAL / AFP)

Ia menambahkan, disinfektan dapat dipergunakan untuk membunuh virus atau bakteri pada permukaan benda.

Dalam konteks pencegahan penyebaean virus corona, sebaiknya penyemprotan disinfektan dilakukan pada tempat-tempat seperti ruang kantor atau yang pernah ditempati oleh pasien terkonfirmasi positif dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP).

"Hal ini yang dilakukan Singapura pada saat ada anak dari satu sekolah positif maka sekolah tersebut disterilisasi," ujar dia.

(Tribunnewswiki.com/Putradi Pamungkas, Kompas.com/Nabilla Tashandra)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bahaya Semprotan Disinfektan pada Tubuh"



Penulis: Putradi Pamungkas
BERITA TERKAIT

Berita Populer