Harimau di New York Positif Virus Corona, Apakah Bisa Tularkan ke Manusia? Ini Penjelasan Ahli

Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Melia Istighfaroh
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI Harimau - Warga menggendong anak harimau benggala berkelamin betina yang lahir pada tanggal 2 Juni 2018 lalu, dan diberi nama Anggun, Cantik dan Jelita dari hasil perkawinan dari harimau benggala bernama Rengganis dan Kliwon di Kebun Binatang Semarang Zoo, Selasa (31/7/2018). Tribun Jateng/Hermawan Handaka

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Seekor harimau di Kebun Binatang Bronx, New York, dinyatakan positif terinfeksi virus corona baru.

Kasus ini diyakini sebagai kasus infeksi pada hewan pertama di Amerika Serikat, kata pejabat setempat, Minggu (5/4/2020).

Pengelola kebun binatang, Wildlife Conservation Society melaporkan harimau bernama Nadia itu mengalami batuk kering, seperti diberitakan South China Morning Post.

Departemen Pertanian AS juga mengatakan harimau berina berusia empat tahun dan enam harimau serta singa lain jatuh sakit.

Mereka diyakini juga telah terinfeksi oleh virus corona.

ILUSTRASI - Harimau Asim (Kompas) (Kompas)

Baca: Izinkan Mudik Lebaran di Tengah Pandemi Virus Corona, Kebijakan Presiden Jokowi Disorot Media Asing

Baca: Berhasil Tekan Laju Penularan Tanpa Lockdown, Kini Singapura Hadapi Gelombang Kedua Covid-19

Hewan pertama mulai menunjukkan gejala 27 Maret, kata kebun binatang, yang telah ditutup untuk umum sejak 16 Maret.

"Penting untuk meyakinkan pemilik hewan peliharaan dan pemilik hewan bahwa saat ini tidak ada bukti bahwa mereka dapat menyebarkan virus," kata Dr Jane Rooney, seorang dokter hewan dan pejabat USDA.

Wabah koronavirus di seluruh dunia didorong oleh penularan dari orang ke orang, kata para ahli.

Ada laporan tentang sejumlah kecil hewan peliharaan di luar Amerika Serikat yang terinfeksi setelah kontak dekat dengan orang yang menular, termasuk seekor anjing Hong Kong yang dites positif untuk patogen tingkat rendah pada bulan Februari dan awal Maret.

Otoritas pertanian Hong Kong menyimpulkan bahwa anjing dan kucing peliharaan tidak dapat menularkan virus kepada manusia tetapi dapat dinyatakan positif jika terkena oleh pemiliknya.

Beberapa peneliti telah berusaha memahami kerentanan berbagai spesies hewan terhadap virus, dan untuk menentukan bagaimana penyebarannya di antara hewan, menurut Organisasi Kesehatan Hewan Dunia yang bermarkas di Paris.

Berita Sebelumnya: Kucing Terinfeksi Virus Corona

ILUSTRASI Kucing - Dalam sebuah survei, sekitar 54 persen pemilik kucing juga menuturkan hal yang sama bahwa suara kembang api dapat membuat kucing jadi stress (Pixabay)

Baca: Bukan China atau AS, Ada Studi yang Beberkan Wabah Corona adalah Senjata Biologis Rusia, Alasannya?

Baca: Tak Lakukan Lockdown, Korea Selatan Punya Cara Tersendiri Tekan Laju Penularan Covid-19

Dikutip Tribunnews.com dari Insider.com, hingga kini telah ditemukan dua kucing yang positif terinfeksi corona.

Satu ekor berada di Belgia, dan satu lagi di China.

Bahkan seekor anjing dikonfirmasi terinfeksi virus ini.

Para ahli menyebut, kemungkinan ketiga hewan peliharaan itu terinfeksi oleh pemiliknya.

Mereka juga mengatakan jika kucing lebih rentan terinfeksi corona daripada hewan lainnya.

Kemungkinan lainnya adalah hewan yang terinfeksi akan menularkan virus pada hewan lainnya.

Namun hingga kini belum ada bukti yang menunjukkan bahwa hewan peliharaan bisa menginfeksi manusia.

Para peneliti di China menemukan bahwa, setelah sekelompok enam kucing terkena konsentrasi tinggi virus corona, mereka tampak terinfeksi.

Halaman
12


Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Melia Istighfaroh
BERITA TERKAIT

Berita Populer