Update Pasien Virus Corona 23 Maret 2020: Total 335.997 Kasus, 98.330 Sembuh,14.641 Orang Meninggal

Penulis: Dinar Fitra Maghiszha
Editor: Melia Istighfaroh
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Berikut adalah update pasien virus corona hingga 23 Maret 2020. Foto: Para staf di Rumah Sakit Palang Merah Wuhan, China, Sabtu (25/1/2020), menggunakan pelindung khusus, untuk menghindari serangan virus corona yang mematikan.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Perkembangan terbaru virus corona hingga 23 Maret 2020, pasien yang telah sembuh di seluruh dunia mencapai 98.330 orang.

Hal itu sejalan dengan bertambahnya korban meninggal yang mencapai 14.641 orang.

Kabar terbaru ini menambah angka jumlah pasien terinfeksi yang tembus angka 335.997 kasus di seluruh dunia.

Laporan data dari John Hopkins University, Senin (23/3/2020) ini juga menyebut virus corona telah menyebar ke 158 negara di bumi.

Baca: Pandemi Corona Tak Kunjung Reda, Liga Italia Terancam Mundur Lagi atau Dibatalkan

Foto seorang dokter di Wuchang yang berbaring dengan pakaian pelindung yang lengkap di kamar penuh dengan kasur kosong yang merupakan bekas rumah sakit pasien virus corona. (China Media Group)

Vaksin

Diberitakan sebelumnya, sebuah uji coba vaksin corona dilakukan di Amerika Serikat.

Vaksin corona tersebut diuji kepada peserta pertamanya.

Hal ini diumumkan oleh Institute of Allergy and Infectious Diseases, Senin (16/3/2020) seperti dikutip dari CNN.

Penelitian ini bertujuan untuk mendaftarkan total 45 orang dewasa yang sehat dalam jangka waktu enam minggu.

Setiap peserta akan menerima dua injeksi sekitar satu bulan secara terpisah dalam dosis yang bervariasi.

Baca: Singapura Lockdown karena Corona, Denada Ungkap Banyak Pekerjaan Dibatalkan Pengaruhi Finansialnya

Para lansia Hong Kong dalam antrian untuk mendapatkan masker di Tai Wai, Hong Kong di tengah wabah virus corona. (tangkap layar foto Felix Wong via SCMP)

Penelitian, yang merupakan uji coba Tahap I, dimaksudkan untuk menetapkan bahwa vaksin itu aman dan menginduksi respons yang diinginkan dari sistem kekebalan peserta.

Masih membutuhkan waktu untuk membuktikan bahwa vaksin ini efektif dalam mencegah infeksi virus corona atau Covid-19.

Akan memerlukan studi lanjutan yang melibatkan lebih banyak peserta, yang akan memakan waktu berbulan-bulan lagi, kata para ahli.

"Menemukan vaksin yang aman dan efektif untuk mencegah infeksi dengan (coronavirus novel) adalah prioritas kesehatan masyarakat yang mendesak," kata Direktur NIAID Dr. Anthony Fauci dalam sebuah pernyataan, Senin (16/3/2020).

"Studi Fase 1 ini, diluncurkan dalam kecepatan rekor, merupakan langkah pertama yang penting untuk mencapai tujuan itu,” lanjutnya.

Baca: Kini Jadi Harapan Dunia, Inilah 3 Langkah Strategis yang Dilakukan China untuk Atasi Virus Corona

Para pekerja medis membawa seorang pasien di bawah perawatan intensif ke rumah sakit sementara Columbus Covid 2 yang baru dibangun pada 16 Maret 2020 untuk para pasien coronavirus di Gemelli di Roma. (ANDREAS SOLARO / AFP)

Uji coba ini didanai oleh NIAID dan dijalankan oleh Kaiser Permanente Washington Health Research Institute di Seattle, AS.

Vaksin, yang menggunakan bahan genetik ini dikembangkan oleh para ilmuwan NIAID bekerja sama dengan perusahaan biotek Moderna.

Pihak agensi memuji kecepatan yang digunakan dalam uji coba Fase I untuk studi sebelumnya tentang virus corona terkait SARS dan MERS.

Para ilmuwan sebelumnya bekerja menggunakan vaksin percobaan MERS yang menargetkan protein pada permukaan virus, yang memberi mereka "kesempatan awal untuk mengembangkan kemungkinan vaksin Covid-19," kata pernyataan itu.

Dalam waktu uji coba, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit mengatakan bahwa tindakan pencegahan yang paling efektif adalah mencuci tangan secara menyeluruh dan praktik menjaga jarak dengan membatasi adanya kerumunan.

Baca: Rahasia Sederhana Vietnam Sembuhkan Seluruh Pasien Virus Corona, Bisa Diterapkan di Indonesia

Kem Senou Pavel Dary, orang Afrika pertama yang terpapar virus Corona yang kini sudah sembuh. (BBC)
Halaman
123


Penulis: Dinar Fitra Maghiszha
Editor: Melia Istighfaroh
BERITA TERKAIT

Berita Populer