Pesan Seorang Pasien yang Berhasil Sembuh Covid-19 'Jangan Panik dan Tetaplah di Rumah'

Penulis: Ronna Qurrata Ayun
Editor: Archieva Prisyta
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Elizabeth Schneider berpose untuk AFP di rumahnya di Seattle, Washington pada 11 Maret 2020. Seorang wanita Amerika yang telah pulih dari Covid-19 memiliki pesan sederhana untuk orang-orang yang khawatir: Jangan panik-tetapi pikirkan tentang risiko individu yang lebih rentan dan tinggalah di rumah jika Anda merasa sakit. DAVID ALBRIGHT/AFP.

Elizabeth merasa ia tidak memiliki gejala umum Virus Corona, seperti batuk atau sesak napas.

"Saya pikir, oke, ya itu jelas mengapa saya merasa saya tidak terinfeksi Virus Corona," kata Elizabeth.

Ia terkena flu, namun menganggap penyakitnya berbeda.

Kunjungannya ke dokter hanya akan membuatnya diminta untuk pulang, istirahat, dan minum banyak cairan.

Namun, beberapa hari kemudian ia menemukan sebuah postingan di Facebook temannya bahwa beberapa orang dari sekelompok orang tersebut mengalami gejala yang serupa dan Elizabeth mulai menaruh curiga pada penyakitnya.

Beberapa dari orang-orang tersebut pergi ke dokter mereka, di mana mereka dinyatakan negatif flu, tetapi tidak ditawari tes Covid-19 karena mereka tidak batuk atau mengalami kesulitan bernapas.

Elizabeth merasa bahwa jika ia pergi ke dokter kemungkinan ia juga akan ditolak untuk tes, akhirnya ia memutuskan untuk mendaftar dalam program penelitian yang disebut Seattle Flu Study, berharap melalui ini dapat memberinya jawaban.

Tidak lama, tim peneliti mengirimi Elizabeth alat swab hidung, yang langsung ia pasang dan menunggu hasilnya beberapa hari kemudian.

"Saya akhirnya mendapat telepon dari salah satu koordinator riset pada Sabtu (7/3/2020) yang mengatakan bahwa saya telah dites positif Covid-19.

Saya sedikit terkejut, karena saya pikir itu sedikit agak keren," aku Elizabeth.

Elizabeth mengatakannya sambil tertawa, meskipun ibunya menangis ketika ia memberitahunya.

"Memang, saya mungkin tidak akan merasa seperti itu jika saya sakit parah.

Tetapi dari perspektif keingintahuan ilmiah, saya pikir ini sangat menarik," katanya.

Lambat laun, gejala yang dialami Elizabeth mereda dan ia diberitahu oleh otoritas kesehatan setempat untuk tetap di rumah selama setidaknya tujuh hari setelah timbulnya gejala atau 72 jam setelah mereda.

Hingga hari ini, sudah lebih dari seminggu sejak ia merasa lebih baik, Elizabeth sudah mulai keluar untuk tugas, namun masih menghindari pertemuan besar dan terus bekerja dari rumah.

Elizabeth berharap kisahnya bisa menjadi teladan dan memberi ketenangan bagi kasus-kasus lain di dunia.

"Pesannya jangan panik," kata Elizabeth.

"Jika Anda berpikir bahwa Anda memilikinya, Anda mungkin melakukannya; Anda mungkin harus dites.

Jika gejalanya mengancam jiwa, tetap di rumah, berobat dengan obat-obatan yang dijual secara bebas, minum banyak air, dan banyak istirahat," pungkas Elizabeth Schneider.

(Tribunnewswiki.com/Ron)



Penulis: Ronna Qurrata Ayun
Editor: Archieva Prisyta
BERITA TERKAIT

Berita Populer