Pesan Seorang Pasien yang Berhasil Sembuh Covid-19 'Jangan Panik dan Tetaplah di Rumah'

Penulis: Ronna Qurrata Ayun
Editor: Archieva Prisyta
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Elizabeth Schneider berpose untuk AFP di rumahnya di Seattle, Washington pada 11 Maret 2020. Seorang wanita Amerika yang telah pulih dari Covid-19 memiliki pesan sederhana untuk orang-orang yang khawatir: Jangan panik-tetapi pikirkan tentang risiko individu yang lebih rentan dan tinggalah di rumah jika Anda merasa sakit. DAVID ALBRIGHT/AFP.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Seorang wanita di Amerika Serikat yang telah sembuh dari Virus Corona berpesan pada orang-orang untuk tetap tenang, namun tetap pikirkan individu-individu yang berisiko tinggi terinfeksi virus ini dan mengimbau untuk tetap tinggal di rumah apabila merasa sakit.

Wanita tersebut bernama Elizabeth Schneider, ia tinggal di Seattle, kota terbesar di negara bagian Washington yang mencatat kematian terbanyak di Amerika Serikat karena Covid-19.

Dilansir dari South China Morning Post, seorang pria 37 tahun yang memiliki gelar PhD di bidang bioenginering mengatakan bahwa Elizabeth membagikan kisahnya untuk memberi sedikit harapan melalui pengalamannya sendiri yang mengalami rasa sakit yang ringan dan merawat dirinya sendiri di rumah.

Baca: Wakil Wali Kota Samarinda Ngotot Gelar Pesta Pernikahan Anaknya di Tengah Pandemi Corona, Alasannya?

Baca: Jangan Lupa, Hasil Tes SKD CPNS 2019 Bakal Diumumkan Mulai Besok, Jadwal Tes SKB Diundur

Elizabeth mengatakan bahwa Covid-19 bukanlah hal yang bisa disepelekan karena banyak orang berusia lanjut yang memiliki kondisi kesehatan lebih rendah jika terkena Covid-19 kondisinya akan lebih rentan.

"Jelas, ini bukan sesuatu hal yang harus kita acuhkan, karena ada banyak orang yang berusia lanjut atau memiliki kondisi kesehatan yang rentan dan berisiko jika terjangkit virus ini.

Kita perlu waspada dan tetap tinggal di rumah, mengisolasi diri kita dan orang lain," Kata Elizabeth dikuti dari South China Morning Post.

Otoritas kesehatan AS yang mengutip data dari China mengatakan bahwa 80 persen dari kasus-kasus tersebut adalah kasus yan ringan, sementara kasus-kasus serius yang memerlukan rawat inap.

Baca: Kronologi Pasien Balita Berhasil Sembuh dari Corona di Yogyakarta: Sempat ke Depok,Lalu Demam Tinggi

Baca: Kasus Corona di Indonesia Meningkat, Bertambah 81 Pasien, Total 450 Kasus

Kasus-kasus serius tersebut mencatat bahwa Covid-19 menginfeksi orang berusia di atas 60 tahun dan mereka telah memiliki penyakit kronis sebelumnya, seperti penyakit diabetes, jantung, atau paru-paru.

Diketahui, Elizabeth mulai mengalami gejala mirip flu pada 25 Februari 2020, tiga hari setelah ia pergi ke sebuah pesta yang kemudian diidentifikasi sebagai tempat di mana setidaknya lima orang lainnya juga terinfeksi.

"Saya bangun tidur dan merasa lelah, tetapi itu tidak lebih dari apa yang biasanya Anda rasakan ketika Anda bangun dan pergi bekerja, dan saya sangat sibuk pada akhir pekan sebelumnya," ungkap Elizabeth.

Di pertengahan hari, ia mulai merasakan sakit kepala disertai dengan demam dan badan yang terasa sakit.

Elizabeth memutuskan untuk meninggalkan kantor perusahaan bioteknologi, tempat ia bekerja sebagai manajer pemasaran dan memilih untuk pulang ke rumah.

Setelah bangun dari tidur siang, ia mendapati suhu tubuhnya tinggi, mencapai 39.4 derajat celcius pada malam harinya.

Baca: Setelah Bangga Minum Urin Sapi untuk Sembuh dari Virus Corona, Justru Begini Keadaannya Sekarang

"Pada saat itu saya mulai menggigil dan tidak terkendali.

Saya merasa kedinginan dan kesemutan di luar batas, jadi itu sedikit membingungkan," tuturnya.

Elizabeth kemudian mengonsumsi obat flu yang dijual bebas untuk mengobati gejala-gejalanya dan memanggil seorang teman untuk berjaga-jaga jika ia perlu dibawa ke UGD, namun beberapa hari setelahnya demamnya mulai turun.

Elizabeth mengikuti segala berita tentang Virus Corona.

Kasus Covid-19 di Amerika Serikat pertama kali terdeteksi di Washington pada akhir Januari 2020.

Washington kemudian menjadi pusat Virus Corona di negara itu dengan jumlah 1.376 kasus dan setidaknya ada 74 kasus meninggal.

Sedangkan di seluruh Amerika Serikat terdapat lebih dari 10 ribu kasus dengan 150 kasus meninggal.

Baca: Tiap Hari Minum Air Putih 25 Liter, Pria asal China Ini Bisa Sembuh dari Virus Corona dalam 25 Hari

Halaman
12


Penulis: Ronna Qurrata Ayun
Editor: Archieva Prisyta

Berita Populer