Kronologi Pasien Balita Berhasil Sembuh dari Corona di Yogyakarta: Sempat ke Depok,Lalu Demam Tinggi

Penulis: Niken Nining Aninsi
Editor: Archieva Prisyta
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi wabah Covid-19

"Jumat (6 Maret 2020) baru sekolah anak saya. Langsung sekolah terus kemudian pulang. Saya jemput nggak papa, sehat-sehat saja tidak ada gejala demam atau apa, sehat-sehat saja," beber Bunda.

Demam Tinggi

Kemudian pada Sabtu, 7 Maret 2020, sang anak dijelaskan Bunda tidak mau tidur siang.

Sementara malam harinya, sang anak tidur larut malam.

"Minggu (8 Maret 2020) pagi, subuh saya ngecek badannya panas sekali. Saya cek pake termometer hampir 40 derajat. Selama inj anak saya demam nggak sampai segitu, paling tinggi 38 derajat. Setiap diminumin parasetamol, turun dikit paling 39 derajat," ucapnya.

Akhirnya, masih di hari yang sama namun telah masuk dini hari yakni sekitar pukul 24:00 WIB, ia membawa sang anak ke IGD salah satu RS Swasta di Yogyakarta.

"Di IGD katanya gak apa-apa, ini cuma demam, dibanyakin minum, dikasihkan obatnya parasetamol. Cuma (suruh) dikompres, banyakin minum dan dikasih obat batuk (dari rumah sakit tersebut), karena ada batuknya," ucapnya.

Namun, Bunda menjelaskan bahwa sang anak telah batuk sebelum mereka melakukan perjalanan ke Depok.

"Dokter bilang batuk alergi kalau dingin, terlalu tinggi aktivitasnya jadi pasti batuk. Ini batuknya agak sering. Terus ya sudah tak bawa, dikasih obat batuk itu, saya pulang," ungkapnya.

Ilustrasi flu di musim panas (pixabay)

Hingga subuh, suhu tubu anaknya tak kunjung turun, Bunda kemudian memutuskan untuk ke poli anak sebuah rumah sakit.

Dari poli anak, bergeser ke IGD dan menjalani serangkaian pemeriksaan.

Baik itu pemeriksaan fisik maupun dengan pemeriksaan berupa pertanyaan.

"Dicek darah, diambil foto rontgennya juga, dikasih infus juga. Di sana dibilang anak ini suspek Covid-19, mengarah ke situ. Kalau si anak tidak ada riwayat ke Depok atau luar negeri, bisa jadi tidak.

Tapi karena ada riwayat, dicurigai itu. Lalu karena di sini (rumah sakit) belum mampu menampung, akan dipindah ke Sardjito. Itu siang-siang pukul 12:00 WIB," beber Bunda.

Baca: Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan

Dirujuk ke RSUP Dr Sardjito

Setelah koordinasi yang dilakukan rumah sakit, pada pukul 17:00 WIB sang anak dirujuk ke RSUP Dr Sardjito menggunakan ambulans dari rumah sakit pertama.

"Di IGD nggak turun, habis itu kita dituntun sama satpam ke ruang isolasi. Suami saya ngikuti naik motor, yang daftarin ke IGD. Prosedurnya IGD, ruang isolasi," urainya.

Setelah mendapat penanganan dari suster yang juga membawakan makanan, selang tidak terlalu lama datang dokter untuk memeriksa dan mengganti infus.

Ada dua orang dokter yang datang, dan dijelaskan Bunda bahwa keduanya merupakan dokter yang berbeda.

"Mungkin paru-parunya diperiksa. Itu hari pertama. Habis itu karena dicurigai Covid-19, agak malem, dari petugas kesehatan melakukan tes swab. Senin (9 Maret 2020) malam dan Selasa (10 Maret 2020) pagi tes swab," urainya.

PP Muhammadiyah siapkan 20 Rumah Sakit siap penanganan pasien terjangkit Covid-19 dibawah pimpinan dr. Corona Rintawan. (Twitter/Muhammadiyah)
Halaman
123


Penulis: Niken Nining Aninsi
Editor: Archieva Prisyta
BERITA TERKAIT

Berita Populer