Hand sanitizer merupakan salah satu hal yang saat ini dicari-cari selain masker.
Hal tersebut karena hand sanitizer dinilai merupakan alat paling praktis untuk membersihkan tangan dari kuman dan bakteri.
Memakai hand sanitizer dinilai merupakan satu di antara berbagai macam cara mengantisipasi penyebaran virus coorna.
Karena banyaknya permintaan, kini hand sanitizer menjadi barang yang langka dan susah ditemukan.
Maka banyak tips yang beredar tentang cara pembuatan hand sanitizer sendiri di rumah.
Namun ternyata hal tersebut tak pernah direkomendasikan oleh ahli kesehatan.
Seperti yang disampaikan oleh Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB.
Baca: Fakta Ibu Suspect Corona di Solo Berkeliaran: Sempat Bantu Acara Tetangga, Lurah Isolasi 17 Rumah
Baca: Cinta Bersemi antara Jurnalis dan Pelajar yang Terjangkit Virus Corona Saat Karantina di Rusia
dr. Ari mengimbau agar masyarakat tidak membuat sendiri hand sanitizer.
Membuat hand sanitizer memerlukan pengetahuan.
Masyarakat umum yang tak punya pengetahuan medis tidak diperkenankan untuk membuat hand sanitizer sendiri di rumah.
"Ada standarnya dalam membuat hand sanitizer. Kepada masyarakat kalau tidak memiliki pengetahuian tentang pembuatan hand sanitizer, jangan membuat sendiri," ujar Profesor Ari, dalam konferensi pers daring #FKUIPeduliCOVID19, Jumat (20/3/2020) dikutip dari Kompas.com.
Sebab, kata Prof Ari, dalam membuat hand sanitizer terdapat takaran dan komposisi yang tepat, karena produk ini mengandung bahan-bahan kimia.
Di antaranya alkohol 95 persen, gliserol, H2O2 dan beberapa zat kimia lainnya.
"Sekali lagi, kami tidak menganjurkan kepada masyarakat untuk membuatnya sendiri," tegas Prof Ari.
Dalam pembuatan hand sanitizer, alkohol yang digunakan memiliki standarisasi kadar 95 persen.
Beberapa penelitian menyebutkan, kata Prof Ari, alkohol 95 persen mampu membunuh virus dalam waktu satu menit.
"Oleh karena itu, kalau kita menggunakan hand sanitizer, didiamkan dulu satu menit," imbuh Prof Ari.