Pemerintah Gandeng Aplikasi Halodoc untuk Lakukan Konsultasi Online Sebelum Jalani Rapid Test

Penulis: Nur Afitria Cika Handayani
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi tahapan tes virus corona atau penyakit Covid-19.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Kasus penyebaran dan angka kematian kasus virus corona atau Covid-19 di Indonesia terus bertambah.

Hingga Kamis, (19/3/2020) terjadi penambahan kasus positif virus corona atau Covid-19 mencapai total 309 orang.

Sementara itu jumlah kasus positif Covid-19 yang meninggal dunia menjadi 25 orang.

Berdasarkan hal tersebut, pemerintah tengah menyiapkan tes cepat atau rapid test Covid-19.

Hal itu disampaikan oleh Juru Bicara Pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto, Kamis (19/3/2020).

"Pemerintah dalam waktu dekat akan melaksanakan pemeriksaan secara massal atau kita sebut sebagai screening masal terhadap Covid-19 yang sekarang sedang kita persiapkan secara keseluruhan," kata Yuri, dikutip dari Kompas.com.

Yuri mengungkapkan salah satu persiapan yang dilakukan ialah kesiapan melakukan isolasi mandiri untuk pasien positif Covid-19.

Baca: Inilah Perbedaan Antara Rapid Test dengan Tes Corona yang Menggunakan Spesimen Saliva

"Tentunya dengan monitoring yang dilaksanakan oleh Puskesmas atau petugas kesehatan lain yang sudah disepakati," ungkapnya.

Kemudian, Yuri menyebut bahwa pemeritah tengah menyiapkan konsultasi online untuk pasien Covid-19 yang melakukan isolasi mandiri.

Yuri mengatakan konsultasi tersebut dapat dilakukan melalui aplikasi Halodoc.

"Self isolation dan ditambah dengan sarana untuk bisa melakukan monitoring dengan baik dan konsultasi secara virtual dengan menggunakan aplikasi Halodoc dan aplikasi yang lain yang mungkin nanti akan lanjut kita akan kembangkan," ujar Yuri.

Meski demikian, Yuri menegaskan, pemerintah akan tetap menggunakan teknologi PCR untuk memberikan hasil yang lebih akurat dibanding rapid test.

Baca: Kantongi Izin Kemenkes, Alat Rapid Test Corona Tiba di Indonesia: Bakal Disalurkan ke RS Rujukan

Baca: Pulang dari Turki, Wali Kota Bogor Bima Arya dan Satu Pejabat Pemkot Positif Corona, Sempat Jadi ODP

"Tentunya rapid test ini pun juga akan diikuti disamping dengan sosialisasi tentang self isolation atau isolasi diri juga akan diikuti dengan penambahan sarana rawat inap apabila memang pasien itu pada kondisi sakit sedang atau sakit berat," ucap Achmad Yurianto.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo telah menginstruksikan agar segera melaksanakan rapid test Covid-19 secara massal di Indonesia.

"Segera lakukan rapid test dengan cakupan lebih besar," ujar Jokowi, dikutip dari Kompas.com.

Menurutnya, hal ini dilakukan sebagai langkah awal deteksi dini indikasi terpapar virus corona atau Covid-19.

Presiden Joko Widodo.(twitter.com/jokowi) (twitter.com/jokowi)

"Agar deteksi dini indikasi awal seseorang terpapar Covid-19 bisa dilakukan," lanjutnya.

Presiden Jokowi juga meminta agar Kementerian Kesehatan untuk memperbanyak alat tes sekaligus tempat untuk melaksanakan rapid test.

Tidak hanya Kemenkes, Presiden Jokowi juga meminta pelibatan sejumlah unsur, mulai dari rumah sakit pemerintah, BUMN, TNI-Polri, hingga swasta demi kelancaran rapid test massal itu.

Baca: Begini Hasil Tes Corona Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana

Bahkan, Presiden Jokowi juga membuka peluang bagi lembaga riset dan perguruan tinggi untuk juga bisa terlibat.

Halaman
12


Penulis: Nur Afitria Cika Handayani
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi

Berita Populer