Jaga Stok di Tengah Wabah Virus Corona, Satgas Pangan Polri Batasi Pembelian 4 Bahan Pokok Ini

Penulis: Amy Happy Setyawan
Editor: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Stok bahan pokok beras yang dijual di pasar (Dok. Humas Kementan)

"Kami memang menjual barang. Sekarang orang mau beli kami larang marah juga. 'Kan saya beli bukan minta," terangnya.

“Dalam situasi tertentu pemerintah dapat mengimbau demikian, sehingga kami tidak takut lagi menjelaskan kepada si pengunjung bahwa sudah ada ketentuan,"lanjutnya.

 Adapun untuk mencegah panic buying akibat virus corona tidak terjadi lagi, Tutum meminta pemerintah dan stakeholder terkait menenangkan masyarakat untuk tidak panik.

Pasalnya, peritel siap memenuhi kebutuhan saat corona masih mewabah.

"Kita tenangkan kepada masyarakat tidak usah panik, seluruh kebutuhan Anda tercukupi. Belilah dalam jumlah sesuai kebutuhan. Karena pemerintah tidak me-lockdown dan menutup pusat perbelanjaan. Itu dulu, itu untuk membuat orang tenang," pungkasnya.

Stok 11 bahan pokok aman

Sementara itu, sebelumnya Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menyatakan, stok 11 bahan pangan pokok aman.

Sehingga, masyarakat diimbau untuk tidak khawatir dengan menipisnya stok bahan pangan.

Menurut penghitungannya, Syahrul menyatakan stok bahan pokok aman hingga Agustus 2020.

"Kementan mengawal dengan ketat pasokan dan stok (bahan) pangan. Masyarakat mohon agar tenang dan tidak perlu resah. Pasokan dan stoknya ada. Hitungan kami hingga Agustus masih cukup," kata Syahrul dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Senin (16/3/2020).

Syahrul mengungkapkan ada 11 bahan pokok yang dikawal pasokannya oleh pemerintah, antara lain beras, jagung, bawang merah, bawang putih, dan cabai merah besar.

Kemudian, cabai rawit, daging sapi atau daging kerbau, daging ayam ras, telur ayam ras, gula pasir, dan minyak goreng.

menurut Syahrul, memang ada sejumlah bahan pokok yang stoknya terpaksa didatangkan dari luar negeri karena produksi dalam negeri yang memang belum mencukupi.

"Keadaannya tidak terhindarkan mengingat pemerintah ingin pastikan tidak ada kelangkaan menjelang puasa dan Lebaran," tambahnya.

Syahrul pun meminta para pelaku usaha bidang pangan pun untuk  turut berkontribusi dan berperan serta dalam menjaga stok dan harga stabil.

Lebih lanjut, ia mengajak semua pihak untuk tidak mengambil keuntungan dari keadaan abnormal akibat wabah virus corona.

"Produsen hingga pedagang juga punya tanggung jawab sosial dan patriot bagi negeri ini. Pemerintah dan masyarakat harus bersama. Insya Allah kejadian akibat bencana corona ini dapat kita lewati, dan rakyat kecil tidak makin berat beban hidupnya," tegasnya.

(Tribunnewswiki.com/Ami Heppy, Kompas.com)



Penulis: Amy Happy Setyawan
Editor: Putradi Pamungkas
BERITA TERKAIT

Berita Populer