Jenazah Pasien Isolasi yang Meninggal di RSUD Dr Moewardi Dibungkus Plastik, Ini Penjelasannya

Penulis: saradita oktaviani
Editor: Melia Istighfaroh
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Para pekerja medis yang mengenakan alat pelindung memindahkan seorang tersangka pasien virus korona (C) ke rumah sakit lain dari Rumah Sakit Daenam di mana total 16 infeksi sekarang telah diidentifikasi dengan virus corona COVID-19, di daerah Cheongdo dekat kota tenggara Daegu pada 21 Februari 2020 Kasus coronavirus Korea Selatan hampir dua kali lipat pada 21 Februari, naik di atas 200 dan menjadikannya negara yang paling parah terkena dampak di luar China ketika jumlah infeksi yang terkait dengan sekte keagamaan meningkat. YONHAP / AFP

TRIBUNNEWSWIKI.COM – Pasien yang diisolasi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Moewardi Surakarta meninggal dunia pada Kamis (12/3/2020).

Dokter Spesialis Paru RSUD Dr Moewardi Surakarta Harsini mengatakan jenazah pasien isolasi tersebut dimakamkan sesuai prosedur penanganan virus corona.

Ia menjelaskan, jenazah pasien dibungkus plastik kemudian dimasukan ke peti.

"Proses pemakaman jenazah kami perlakukan seperti pasien yang meninggal di RSUP Kariadi sesuai prosedur penanganan virus corona."

Baca: Akibat Merebaknya Wabah Corona, Jadwal MotoGP Jadi Sangat Padat, 9 Seri Digelar dalam 12 Pekan

Baca: BREAKING NEWS: Pasien Suspect Virus Corona Meninggal di RSUD Dr. Moewardi Surakarta

"Dibungkus plastik kemudian langsung dimasukkan ke peti,” jelas Harsini saat konferensi pers di kantor Dinas Kesehatan Jawa Tengah, Kamis kemarin seperti dikutip dari Kompas.com.

Dia menambahkan, tidak ada keluarga pasien yang ikut dalam proses tersebut.

“Tidak boleh ada keluarga pasien. Hanya ada tim medis,” lanjutnya.

Pasien isolasi yang meninggal tersebut diketahui berjenis kelamin laki-laki berusia 59 tahun.

Baca: Balap Ketahanan 24 Hours of Le Mans Ditunda karena Wabah Corona, Apa MotoGP Prancis Bernasib Sama?

Baca: Berhasil Turunkan Jumlah Kasus Virus Corona, Kini China Dihadapkan pada Gunungan Sampah Medis

Dokter Spesialis Paru RSUD Dr Moewardi Surakarta Harsini (kiri), Kepala Dinkes Jateng Yulianto Prabowo (tengah) dan Direktur RSUD Moewardi Cahyono Hadi saat konferensi pers di kantor Dinkes Jateng, Kamis (12/3/2020)(KOMPAS.com/RISKA FARASONALIA)

Pihak rumah sakit menyebut, pasien tersrebut meninggal bukan karena positif virus corona.

Melainkan karena gagal nafas atau pneumonia.

“Penyebab virusnya sedang kita telusuri yang jelas karena gagal napas atau pneumonia,” ungkap Harsini.

Hingga saat ini, pihak rumah sakit masih menunggu hasil labolatorium dari pasien suspect corona tersebut.

Baca: KRL Bogor-Jakarta Kota Disebut Potensi Tinggi Risiko Virus Corona, PT KAI: Terjadi di Semua Area

Baca: WHO Nyatakan Virus Corona sebagai Pandemi, Pejabat Kesehatan Hong Kong: Itu Tidak Mengubah Apapun

Ilustrasi. Foto suasana ruang jenazah RSUD dr Moewardi Solo diambil Selasa (3/4/2018). (TRIBUNSOLO.COM/IMAM SAPUTRO) (TRIBUNSOLO.COM/IMAM SAPUTRO)

“Kita juga masih menunggu hasil lab dari Litbangkes yang sudah dikirim hari Selasa (10/3/2020).

Apabila positif akan melakukan tracking tentang riwayat kontak pasien itu.

Tapi mudah-mudahan hasilnya negatif," ujarnya.

Kini keluarga pasien yang meninggal itu masuk dalam kategori Orang Dalam Pemantauan (ODP).

Baca: Tom Hanks dan Rita Wilson Tertular Virus Corona di Australia, Chet Hanks: Orangtuaku Baik-baik Saja

Baca: Warner Bros Beri Pernyataan Resmi Terkait Tom Hanks yang Positif Tertular Virus Corona

Ilustrasi penanganan pasien virus corona (Xinhua/Xiongci)

Hal ini akan berlangsung hingga hasil swab dari Litbangkes turun.

Sebelumnya dua pasien PDP yang dirawat di RSUD Dr Moewardi tersebut tidak ada riwayat perjalanan ke luar negeri dan tidak ada kontak dengan warga negara asing (WNA).

Namun, sebelumnya, keduanya sempat menghadiri acara seminar di Bogor pada 25 hingga 28 Februari 2020.

Kemudian, pada 29 Februari 2020 mengeluh batuk, pilek dan demam hingga dirawat di rumah sakit setempat.

Baca: Dirut RSPI Sulianti Saroso Ungkap Pasien Isolasi yang Meninggal Punya Riwayat Pneumonia

Baca: Dulu Mejeng di Cover Majalah Terkenal & Dekat dengan Madonna, Model Ini Jatuh Miskin Jadi Pengemis

Ilustrasi penanganan pasien virus corona (SCMP/Xinhua)
Halaman
12


Penulis: saradita oktaviani
Editor: Melia Istighfaroh

Berita Populer