Rekayasa penculikan SR akhirnya terungkap ketika polisi menemukan kejanggalan cerita SR yang menyebutkan bahwa dirinya diculik oleh salah satu anak tokoh masyarakat di kampungnya.
Saat diperiksa, anak tokoh masyarakat tersebut tidak pernah menculik SR dan hanya melakukan kegiatan memancing di hari SR merekayasa penculikannya.
"Kepada penyidik, akhirnya korban mengaku bahwa dirinya mengarang cerita untuk mendapatkan perhatian dari orangtuanya," tutur Aji.
Baca: Dokter Teliti Bagian Otak Siswi SMP Tersangka Pembunuh Bocah 6 Tahun: Dasarnya Tidak Punya Empati
Baca: Selain Slender Man dan Chucky, Siswi SMP Pembunuh Bocah Juga Terinspirasi dari Lagu Billie Eilish?
Menurut Polisi SR mengaku terinspirasi dari sinetron dan film televisi yang ditontonnya untuk merekayasa cerita penculikan dirinya.
Aji mengungkapkan, sesaat sebelum ditemukan, SR telah melakukan persiapan dengan mengambil seutas tali dan mengikatkan kedua tanganya di belakang badan agar terlihat seperti orang yang diculik.
"Terinspirasi dari berbagai acara di TV. Sinetron, FTV kan banyak itu acaranya," kata Aji kepada wartawan di lobi Polda Sulsel, Senin (9/3/2020).
Agar terlihat lebih meyakinkan, SR kemudian mengeluhkan sakit saat ditemukan.
Kedua orangtuanya pun kemudian membawa SR ke rumah sakit untuk dirawat.
Selain dari kejanggalan keterangan para saksi dan orang yang dituduh SR telah menculiknya, kecurigaan polisi akan rekayasa cerita remaja itu terkuak usai penyidik melihat baju yang dikenakan sama sekali tidak lusuh.
"Bajunya ini bersih, karena kalau habis diculik kan bajunya kucek lusuh. (Kalau) ini tidak, dari situ keraguan kami. Hingga kita dalami," kata Aji.
Meski sudah mengungkap fakta kasus penculikan yang direkayasa oleh SR, tetapi hingga kini penyidik kata Aji masih terus memeriksa saksi-saksi terkait.
"Kita fokus ke pemeriksaan dulu, kita dalami. Jangan sampai ada pihak-pihak lain yang membuat rekayasa tersebut kita bisa belum menyimpulkan," kata Aji.
AR, ayah dari SR meminta maaf atas rekayasa penculikan yang diuturkan anaknya hingga menghebohkan netizen di media sosial dan warga Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan.
Saat ditemui wartawan di lobi Polda Sulsel, AR membacakan secarik kertas yang berisi permohonan maafnya sekaligus mewakili sang anak.
"Saya meminta maaf selaku orangtua dan sangat menyesal khususnya (untuk) masyarakat Pangkep dan kepolisian yang merasa tertipu dengan kejadian ini," kata AR, Senin (9/3/2020).
AR juga berjanji bakal memberikan kasih sayang dan perhatian kepada anak perempuannya tersebut.
Namun, AR mengaku selama ini tidak pernah memukuli anaknya meski alasan SR merekayasa penculikannya lantaran takut dimarahi orangtuanya karena telah menghilangkan sandal.
"Saya juga selaku orangtua dari SR berjanji akan lebih baik lagi dalam memberikan perhatian dan rasa kasih sayang," ucap AR.
Sementara itu, Kapolres Pangkep AKBP Ibrahim Aji mengatakan, pihaknya bakal bekerja sama dengan pemerintah setempat dan Dinas Sosial Kabupaten Pangkep untuk mengawasi cara orangtua dalam memperlakukan SR.