Seperti diberitakan Kompas.com, wanita berusia 53 tahun ini meninggal pada Rabu (11/3/2020) dini hari, sekitar pukul 02.00 WIB.
Juru bicara penanganan virus corona Achmad Yurianto mengatakan pasien tersebut merupakan WNA namun ia tak menyebutkan dari mana ia berasal.
"Pasien ini adalah seorang perempuan usianya 53 tahun dan dia adalah WNA," kata Yuri di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (11/4/2020).
Baca: BREAKING NEWS - Seorang Pasien Virus Corona (COVID-19) di Indonesia Meninggal Dunia
Jenazah Pasien Covid-19 tersebut akan segera dikirim ke negara asalnya.
"Kedutaan besar dan sebagainya sudah tahu sejak awal dan sekarang sedang dalam proses pengiriman jenazah ke negaranya," ujar Yuri lagi.
Lantas Yuri menyebut pasien tersebut memang masuk rumah sakit dalam keadaan sakit berat.
Sebelum dinyatakan positif Covid-19, pasien tersebut memiliki riwayat penyakit berat seperti diabetes, hipertensi dan paru obstruksi menahun.
Hanya saja, Yuri mengakui bahwa virus corona memperburuk daya tubuh pasien tersebut.
"Corona virus ini akan memperburuk daya tahan tubuh dia dan ini menyebabkan peluang penyakit-penyakit dasar yang dia miliki menjadi semakin parah," kata Yuri dalam kesempatan yang sama.
Baca: Pasien Susah Ingat Aktivitas 14 Hari Terakhir, Pemerintah Kesulitan Telusuri Penyebaran Virus Corona
Yuri menegaskan bahwa bukan Covid-19 yang membuat WNA tersebut meninggal.
"Jadi bukan karena corona virus sebagai penyebab utama, tapi itu yang memperburuk kondisinya," kata Yuri.
Yuri menambahkan kondisi serupa juga terjadi pada pasien yang meninggal di sejumlah negara lain.
Banyak pasien yang sudah memiliki penyakit lain, meninggal dunia dan virus corona memperburuk kondisi mereka.
"Beberapa kasus yang kita pelajari dari kasus meninggal di beberapa negara, karena sepsis itu infeksi keseluruhan di pembuluh darahnya dan sebagainya yang disebabkan karena bakteri, bukan karena virusnya," kata Yuri.
"Daya tahan tubuh yang jelek ini yang kemudian bakteri yang semula tidak menimbulkan penyakit akan menjadi oportunis. "
"Menjadi masalah dengan tidak bisa dikendalikan menjadi masalah dan menjadi sepsis," jelas Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes itu.
Baca: Wabah DBD di Tengah Kasus Virus Corona di Asia Tenggara Picu Kekhawatiran Para Ahli Tentang Hal Ini
Yuri juga mengungkapkan bahwa perempuan tersebut tiba di Indonesia empat hari lalu.
Menurut Yuri, kondisi pasien sudah buruk saat tiba di Indonesia sehingga langsung dirawat di rumah sakit.