Hati-hati, Jangan Asal Beri Ponsel untuk Si Kecil, Anda Akan Menyesal Seperti Pria Thailand Ini!

Penulis: Abdurrahman Al Farid
Editor: Melia Istighfaroh
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Awas, jangan asal memberikan ponsel untuk si kecil, atau anda akan menyesal seperti pria Thailand ini.

Akibatnya, di usia yang masih kecil, putri Dachar harus merasakan dinginnya meja operasi.

Dokter memutuskan ia harus menjalani operasi mata sebelum matanya menjadi buta.

Jika diteruskan mata anak tersebut akan menjadi buta.

Ilustrasi Anak Main Gadget (Istimewa/Tribun Pontianak)

Mata Malas

Dikutip dari Nakita, penyebab mata malas yang paling umum adalah kelainan refraksi seperti rabun jauh, rabun dekat, astigmatisme, pembiasan terdistorsi, juga mata juling.

Dokter juga mengatakan bahwa melihat ponsel dan tablet dari jarak dekat secara instensif lah yang menyebabkan ia menderita gangguan ini.

Menurut hasil penelitian di Korea Selatan, anak-anak yang sering menggunakan ponsel pintar atau tablet beresiko besar mengalami mata juling sementara.

Selain durasi pemakaian yang terlalu sering, jarak yang terlalu dekat dengan mata kemungkinan menjadi penyebab gangguan mata juling atau mata yang tidak searah.

Setelah melakukan operasi, dokter menyarankan agar Dachar membatasi waktu putrinya untuk bermain smartphone, tablet atau menonton layar tivi karena cahaya yang dipancarkan layar perangkat ini akan memengaruhi matanya.

Ponsel dan tablet tidak hanya memengaruhi penglihatannya, tetapi juga membuatnya sulit untuk fokus belajar.

Baca: Kisah Ibu Nikah Serentak dengan 3 Anak Gadisnya di Ciamis, Resepsi Digelar di Lapangan Bola

Baca: Viral Video Guru Merangkak Keliling Kelas Disuruh Orang Tua Murid Karena Tak Terima Anaknya Dihukum

Melalui cerita putrinya, Dachar ingin memperingatkan orang tua lainnya, terutama orang-orang yang memiliki anak kecil agar mereka tidak membiarkan anak-anak mengenal perangkat seluler seperti ponsel pintar, tablet terlalu dini.

Amblyopia atau mata malas terjadi ketika salah satu mata tidak berkembang dengan benar, misalnya salah satu mata rabun jauh dan yang lainnya tidak.

Dalam kondisi ini, otak akan terus memiliki 2 gambar yang akan membingungkan yakni gambar yang buram dan jelas.

Kondisi ini akan membuat kerja otak menjadi ekstra hingga akhirnya otak bisa memilih gambar yang lebih jelas dan menghiraukan gambar yang kabur.

Mata tidak menunjuk pada arah yang sama menjadi penyebab umum mata malas.

Jika dibiarkan tanpa penanganan, anak berisiko mengalami gangguan penglihatan permanen saat memasuki usia usia 6-10 tahun.

Kondisi ini juga dapat menyebabkan kebutaan pada mata malas karena otak mengabaikan rangsangan yang dikirim dari bagian mata tersebut.

Otak merasa tidak mendapat rangsangan sehingga lama-kelamaan saraf pada mata malas akan rusak dan menyebabkan kebutaan permanen.

Karenanya, mengatasi kecanduan gadget pada anak memang penting.

Orang Tua mendampingi anaknya bermain Gadget di Kawasan Senen, Jakarta Pusat, Jumat (21/9/2018). Perlunya pengawasan orang tua saat bermain gadget agar si anak tidak membuka situs yang tidak semestinya. (Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha)

Mengatasi Kecanduan Gadget pada Anak

Halaman
123


Penulis: Abdurrahman Al Farid
Editor: Melia Istighfaroh
BERITA TERKAIT

Berita Populer