"Hawa dingin masuk ke dadaku dan aku menderita batuk."
"Ini flu dan membuatku menghabiskan lebih dari satu gelas madu dengan atau tidak menggunakan whisky, agar tubuhku lebih nyaman," tutur Connor dilansir Mirror.
Melihat kondisinya yang semakin parah, Connor menghubungi atasannya dia akan izin selama seminggu lagi.
Dia mengaku seluruh tulangnya sakit, sampai-sampai dia tidak bisa bangun dari kasurnya.
Bila dia memaksa untuk bangun, selain rasa sakit dia juga akan terus batuk-batuk.
Baca: Lakukan Sterilisasi Virus Corona, Arab Saudi Kosongkan Mataf Masjidil Haram Mekah
Baca: Update Terbaru Virus Corona - 6 Maret 2020: Total 53.457 Pasien Sembuh, 3348 Orang Meninggal
Connor juga bercerita tentang seekor kucing yang berkeliaran di apartemennya.
Kucing itu tampak sedang sakit, tetapi menolak makanan yang ia berikan.
Setelah wabah Covid-19 ini merebak, kucing malang tersebut mati di hari ke-11 wabah di Wuhan.
Bagaimanapun juga yang dilakukan Connor hanyalah tetap tenang.
Ajaibnya, perlahan-lahan kondisinya membaik dengan sendirinya.
Seakan-akan flu yang ia derita berminggu-minggu itu sudah hilang.
Tetapi, hari berikutnya dia merasa sesak bahkan saat dia berjalan ke kamar mandi napasnya terengah-engah dan kelelahan.
"Aku berkeringat, kepanasan, pusing, dan menggigil."
"Televisiku nyala, tapi aku tidak bisa menikmatinya. Ini adalah mimpi buruk," lanjut Connel.
Pada 6 Desember sore waktu Wuhan, dia merasa seakan mati lemas.
"Aku belum pernah sakit seperti ini selama aku hidup."
"Aku tidak bisa ambil napas lebih dari satu tarikan napas, dan ketika aku bernapas paru-paruku terasa seperti tas kertas yang kusut."
"Aku perlu ke dokter," jelasnya.
Kendati demikian, dia ragu memanggil ambulans karena biaya yang mahal.
Menurutnya, dia memang sakit tapi tidak sampai sekarat.