Fakta Oknum PNS Timbun Ribuan Masker, Jadi Penampung, Dinonaktifkan, Semua Fasilitas Dicabut

Penulis: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penyidik Ditreskrimsus Polda Sulsel saat merilis penyitaan ribuan masker dari perusahaan alat kesehatan usai menjualnya dengan harga tinggi di Mapolda Sulsel, Kamis (5/3/2020)

Namun, masker itu dibeli dari beberapa orang yang juga memasarkannya secara online.

Total ada 290 boks masker yang sudah didapat LC beserta anaknya DS selama tiga pekan.

Barang tersebut datang dari Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat.

"Mereka mengetahui masker ini langka dan sangat dibutuhkan sehingga harganya tinggi dan mereka memanfaatkan situasi ini," ujarnya.

Kanit Reskrim Polsek Panakkukang Iptu Iqbal Usman (kanan) terkait kasus penimbunan masker saat diwawancara di Mapolrestabes Makassar, Kamis (5/3/2020).

Selain dijual di Makassar, ketiga terduga pelaku juga berencana menjual maskernya di luar Sulawesi Selatan dan mancanegara seperti di Hongkong.

Diberitakan sebelumnya, polisi menangkap tiga terduga penimbun masker di perumahan dosen Universitas Hasanuddin di Jalan Moncong Loe, Kecamatan Biringkanaya, Makassar, Kamis (5/3/2020) dini hari.

Ketiga pelaku berinisial LC (44), DS (22), dan BP (26).

LC merupakan seorang aparat sipil negara di salah satu rumah sakit di Makassar. Ketiganya diamankan di rumah LC bersama ribuan barang masker yang sudah dikumpulkan.

Ini Cara Oknum PNS Rumah Sakit di Makassar Timbun Ribuan Masker

Tiga penimbun ribuan masker berinsial LC (44), DS (22), dan BP (26) disebut polisi mendapatkan masker dari 3 provinsi berbeda.

Kanit Reskrim Polsek Panakkukang Iptu Iqbal Usman mengatakan masker tersebut didapatkan pelaku dengan membeli di media sosial.

Barang tersebut datang dari Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat.

LC yang juga merupakan Pegawai Negeri Sipil ( PNS) di salah satu rumah sakit di Makassar, kata Iqbal, berperan langsung sebagai penampung dan pengambil langsung masker tersebut.

"Kalau ASN perannya dia yang menampung, dia yang ambil dari berbagai wilayah kemudian dia jual dan pasarkan," kata Iqbal saat diwawancara wartawan di Mapolrestabes Makassar, Selasa (4/3/2020), dikutip dari Kompas.com.

Ilustrasi sejumlah barang bukti berupa kardus masker (Jatanras via Tribun Jateng)

Menurut Iqbal, masker tersebut mayoritas tidak diambil langsung di apotik atau di rumah sakit tempat LC bekerja.

Namun, masker itu dibeli dari beberapa orang yang juga memasarkannya secara online. Total ada 290 boks masker yang sudah didapat LC beserta anaknya DS selama tiga pekan.

"Mereka mengetahui masker ini langka dan sangat dibutuhkan sehingga harganya tingga dan mereka memanfaatkan situasi ini," ujar Iqbal.

Selain dijual di Makassar, ketiga terduga pelaku juga berencana menjual maskernya di luar Sulawesi Selatan dan mancanegara seperti di Hongkong.

Sebelumnya diberitakan polisi menangkap tiga terduga penimbun masker di perumahan dosen Universitas Hasanuddin di Jalan Moncong Loe, Kecamatan Biringkanaya, Makassar, Kamis (5/3/2020) dini hari.

Ketiganya diamankan di rumah LC bersama ribuan barang masker yang sudah dikumpulkan.

(Tribunnewswiki.com/Putradi Pamungkas, Kompas.com/Hendra Cipto/Himawan)



Penulis: Putradi Pamungkas
BERITA TERKAIT

Berita Populer