Kapolresta Surakarta, Kombes Andy Rifai mengatakan korban WN Korea Selatan yang ditemukan tewas bunuh diri di kamar hotel karena depresi.
Bukan disebabkan karena virus corona atau COVID-19.
Hal tersebut dibuktikan dari hasil pemeriksaan terhadap jasad korban di laboratorium forensik RSUD Dr Moewardi Kota Surakarta.
Dari hasil pemeriksaan korban negatif virus corona.
"Korban depresi karena sakit.
Bukan virus corona," kata Andy, Minggu (1/3/2020).
Baca: Paus Frasiskus Diisukan Terinfeksi Virus Corona, Vatikan Membantah : Tetap Pimpin Misa Pagi
Baca: Kakek 103 Tahun Nikahi Gadis 30 Tahun, Sosok Pejuang Kemerdekaan Indonesia, Dijodohkan Keluarga
Korban JE sudah dipulangkan ke negara asal.
Korban dijemput oleh anggota keluarga didampingi Kedutaan Besar Korea Selatan dan kepolisian Korea Selatan.
Terpisah, Kasubbag Hukum dan Humas RSUD Dr Moewardi Surakarta, Eko Haryati mengatakan, korban dibawa ke rumah sakit dalam keadaan sudah kondisi meninggal.
"Pihak kepolisian meminta pemeriksaan luar dan cek tenggorakan korban.
Hasil pemeriksaan negatif (corona)," ungkap Eko.
Pihak RSUD Dr Moewardi juga melakukan proses visum terhadap jenazah JEH yang disemayamkan di ruang isolasi virus Corona.
Jenazah JEH disemayamkan di ruang isolasi virus Corona yang terdapat di RSUD Dr Moewardi, Minggu (23/2/2020).
"Betul, kami menerima seorang Warga Negara Korea Selatan Minggu sekira pukul 15.00 WIB," tutur Eko.
"Hari minggu dikirim ke RSUD Dr Moewardi, dilakukan visum luar dan autopsi untuk mengetahui penyebab kematiannya," imbuhnya membeberkan.
Hasil visum menunjukkan tidak ditemukan tindak kekerasan dalam tubuh korban.
"Itu memang murni bunuh diri," terang Eko.
Jenazah JEH segera diserahkan ke Kedutaan Besar Korea Selatan, pihak Polresta Solo, dan pihak keluarga.